Syarat tumbuh tanaman jagung manis


Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (Bentar, 2012 ).
Teknis budidaya tanaman jagung manis (Ktnakampar, 2011) :
1.      Pengolahan Tanah
Tanah diolah digemburkan dan diratakan dengan menggunakan cangkul atau bajak dan digaru sedalam 20 – 30 cm.
2.      Penanaman
Dilakukan dengan cara ditugal atau membuat lubang tanam sedalam 5 cm. Adapun jarak tanam yang dianjurkan adalah : 70 x 40 cm (2 biji perlubang) atau 70 x 20 cm (1 biji perlubang). Keburtuhan Benih 11 kg untuk 1 Ha. Jumlah benih setiap 250 gram atau 1.800 biji. Untuk mencegah dari serangan hama lalat bibit, dianjurkan diberi insektisida granul (misal WinGran 0,5G) kedalam lubang tanam dengan dosis 6 – 8 kg/Ha.
3.      Pengairan
Berikan pengairan secukupnya selama masa pertumbuhan, terutama pada saat musim kemarau. Pengairan berikutnya diberikan 2 minggu sekali atau pada saat dibutuhkan sampai tongkol terisi penuh.
4.      Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan saat tanaman berumur 2 – 3 minggu dan diulang pada saat bersamaan pembumbunan dan pemupukan terakhir. Pupuk yang digunakan adalah Urea 300 kg, SP 36 150 kg dan KCL 50 kg setiap Ha. Adapun cara pemberiannya : - Saat tanam Urea 1,6 gram/tanaman, SP 36 1,6 gram/tanaman dan KCL 0,8 gram/tanaman (Urea 100 kg, SP 36 150 kg dan KCL 50 kg), cara pemberian dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi - Susulan I pada saat umur 21 hari setelah tanam dengan pupuk Urea 1,6 gram/tanaman (urea 100 kg), ditugal dengan jarak 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi - Susulan II pada umur 35 hari setelah tanam pemberian Urea sebanyak 1,6 gram/tanaman (Urea 100 kg), ditugal dengan jarak 15 cm dari tanaman jagung.
5.      Hama dan Penyakit
a.       Hama Lalat bibit
Pengendalian adalah dengan penanaman serentak dan menerapkan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidupnya, terutama selesai panen jagung. Mencabut dan memusnakan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan dari gulma, serta mengendalikan dengan semprot pestisida menggunakan Dursban 20 EC, Hostation 40 EC, Marshal 25 ST dengan dosis sesuai anjuran.
b.      Ulat Pemotong dan Penggerek Buah
Pengendalian hama ini adalah dengan tanam secara serempak pada areal yang luas, mencari dan membunuh secara manual serta melakukan penyemprot insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
c.       Penyakit Bulai
Disebabkan cendawan Peronosporta maydis yang berkembang pesat pada suhu udara 27 derjad keatas, serta keadaan udara yang lembab. Gejala serangan adalah pada tanaman umur 2 – 3 minggu, daun runcing dan kaku, pertumbuhan terhabat, warna daun kuning dan terdapat spora berwarna putih pada sisi bawah daun. Pengendalian adalah dengan menggunakan benih unggul, pergiliran tanaman, seed treatment benih dengan Ridomil.
6.      Panen
Panen jagung manis dilakukan sekitar 65 hari setelah tanam, dimana pada saat tersebut buah sudah dikakatakan masak secara fisiologis dengan cirri-ciri daun dan kelobot sudah mengering (menguning). Bila kelobot dibuka biji sudah tampak.

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Jenjet jagung

Sistem tanam jajar legowo pada tanaman jagung