Pemanfaatan tongkol jagung sebagai briket


Tongkol jagung merupakan salah satu limbah bagian tanaman yang belum banyak dimanfaatkan. Dengan demikian, limbah tongkol jagung akan terus meningkat jumlahnya. Tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, yakni 33%. Kandungan selulosa sekitar 44,9% dan kandungan lignin 33,3% memungkinkan tongkol jagung dijadikan briket arang sebagai energi alternatif. Briket arang adalah arang yang dirubah bentuk, ukuran, dan kerapatannya dengan cara mengepres campuran serbuk arang dengan bahan perekat. Penggunaan bahan perekat dimaksudkan agar ikatan antar partikel akan semakin kuat. Bahan yang digunakan untuk membuat briket adalah tongkol jagung, tepung kanji dan tepung sagu digunakan sebagai bahan tambahan. Alat yang digunakan untuk membuat briket adalah alat penumbuk, sieve screen 20 mesh,  reaktor karbonisasi, alat cetak briket, oven dan furnace, neraca analitik, dan thermocouple. Teknologi pembuatan briket arang sudah dilakukan dengan menggunakan sistem kempa hidrolik secara manual dan semi manual. Proses pembuatan briket arang terdiri dari 4 tahap pengerjaan yaitu: pembuatan serbuk dan pengayakan, pencampuran serbuk arang dengan zat pengikat, pengeringan dan pengemasan. Perbandingan massa arang : massa bahan perekat adalah 9:1, 8:2, dan 7:3.
Manfaat :
Briket bioarang meupakan salah satu bahan bakar alternatif yang cukup berkualitas. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana, tetapi panas (nyala api) yang dihasilkan cukup besar, cukup lama dan aman. Bahan bakar ini cocok untuk digunakan oleh para pedagang atau pengusaha yang memerlukan pembakaran yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan briket bioarang antara lain adalah biayanya sangat murah. Alat yang digunakan dalam pembuatan briket bioarang cukup sederhana dan bahan bakunya pun sangat murah, bakan tidak perlu membeli karena berasal dari sampah, daun-daun kering, limbah pertanian yang sudah tidak berguna lagi. Bahan baku untuk pembuatan arang umumnya telah tersedia di sekitar kita. Briket bioarang dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil dibandingkan dengan tungku lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan :
 Briket tongkol jagung merupakan briket yang terbuat dari limbah tongkol jagung. Briket ini memiliki banyak kelebihan yakni diantaranya adalah mudah dibuat, murah, praktis, bahan bakunya mudah didapat dan melimpah, mudah digunakan, aman dan ringan. Sementara kekurangannya briket ini antara lain tidak dapat dimatikan dengan cepat dan pijar api tidak mudah tampak walaupun panas sekali.
Prosedur :

Teknologi :     
          Mesin Briket Kempa Manual       Lubang Pencetak Briket Arang Kontinyu
Fungsi
·   Untuk mengaduk lanjutan agar saat akan dicetak jauh lebih bagus hasilnya
·       Untuk mencetak briket dengan berbagai bentuk yang diinginkan seperti bentuk shisha, silinder, kotak, hexagonal, dll atau sesuai permintaan. 
Analisis dan Uji :
Hasil Analisis Kandungan Briket Arang Tongkol Jagung
Nomor
Parameter Uji
Konsentrasi (%)
1
S
1,14
2
P
4,10
3
Fe
18,87
4
Ti
0,18
5
Cr
0,13
6
SiO2
32,92
7
MgO
27,77
8
Al2O3
2,00
Kandungan yang paling banyak dalam briket adalah silika (SiO2). Tingginya persentase silika disebabkan karena tingginya kadar abu yang terdapat dalam briket, dimana zat yang terkandung dalam abu adalah silika. Briket tongkol jagung ini mengandung unsure sulfur yang rendah. Rendahnya persentase sulfur dalam briket ini juga dan juga tidak berikatan dengan oksigen, maka tidak menimbulkan polusi jika dijadikan sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti bahan bakar fosil seperti minyak dan gas elpiji.
Perbandingan Kebutuhan Bahan Bakar Untuk Mendidihkan Air       
Bahan Baku
Nilai Kalori (kkal/kg)
Waktu (menit)
Bahan
Kebutuhan Kalori (kkal)
Minyak Tanah
8.900
17
 13  
70 ml
80 ml
623
712





Briket Perekat Kanji
5484,54
25
0,15 kg
822,68
Briket Perekat Sagu
5196,83
30
0,15 kg
779,52
Briket arang tongkol jagung digunakan untuk mendidihkan air sebagai uji coba. Tiga liter air didihkan dengan menggunakan 150 gram briket arang tongkol jagung. Briket menyala setelah 4 menit pembakaran. Suhu awal air sebelum dipanaskan 20oC dan mendidih pada suhu 100oC selama 25 menit untuk briket dengan perekat kanji dan 30 menit untuk briket dengan perekat sagu. Sebagai pembanding, 3 liter air didihkan juga dengan minyak tanah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin banyak kalor yang dilepaskan bahan bakar untuk mendidihkan air, maka semakin cepat pula laju kenaikan temperatur air. Semakin besar persentase bahan perekat, maka semakin tinggi pula kadar air dan kadar abunya, sehingga nilai kalornya menurun. Briket tongkol jagung dengan perekat kanji 10% mempunyai nilai kalor tertinggi, yaitu 5484,54 kkal/kg.
Biaya Produksi :
Biaya Produksi Briket Arang Tongkol Jagung
Komposisi
(arang : perekat)
9:1
8:2
7:3
Biaya/kg
Rp. 1.306,23
Rp. 1.877,23
Rp. 2.448,73
            Biaya produksi briket arang tongkol jagung juga dihitung berdasarkan harga bahan baku, biaya bahan bakar, dan tenaga kerja untuk skala produksi dengan mesin. 

Referensi :
Lestari, dkk. 2010. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Universitas Haluoleo. Sulawesi Tenggara

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Jenjet jagung

Sistem tanam jajar legowo pada tanaman jagung