Cara menghitung kebutuhan benih jagung per ha


Sebelum membahas rumus perhitungan kebutuhan benih sebaiknya kita mengetahui komponen budidaya yang berkaitan dengan kebutuhan benih, yaitu :
1. Benih
Hal penting yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan benih adalah informasi berat 1000 benih. Untuk mendapatkannya bisa dengan menghitung dan menimbang berat 1000 benih.
Jika tidak ada timbangan untuk menimbang benih, bisa dengan pendekatan jumlah benih dalam kemasan. Misalnya jumlah benih mentimun kemasan 25 gr berisi 800 benih. Dari informasi tersebut kemudian kita bisa hitung berat (gram) dari 1000 benih tersebut.
Informasi jumlah benih terkadang ada di keterangan kemasan, namun jika tidak ada maka terpaksa kita harus menghitung jumlah benih per kemasan secara manual.
2. Luas Lahan
Informasi luas tanam diperlukan karena penanaman akan dilakukan diatas bidang yang akan dibagi dengan jarak tanam. Hasil pembagian akhirnya berupa jumlah populasi tanaman.
Ukuran luas tanam di berbagai daerah mempunyai perbedaan, terutama dalam istilah satuan dan ukurannya sendiri. Apapun istilah dan satuan yang digunakan, satuan lokal tersebut perlu dikonversi ke dalam ukuran standar, seperti meter persegi atau hektare.
3. Jarak Tanam
Penggunaan jarak tanam untuk mengetahui jumlah populasi tanaman atau jumlah titik tanam dalam suatu luasan. Jarak tanam yang teratur dapat mempermudah proses budidaya, seperti pemupukan, pembersihan gulma, penyemprotan hingga pemanenan.
Jarak tanam tanpa ukuran yang tetap atau standar, bisa menyebabkan kebutuhan benih berbeda dalam setiap penanaman. Misalnya dalam satu hektar pada musim lalu membutuhkan 15 kg benih jagung, namun musim ini mencapai 20 kg benih.
Jarak tanam merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya. Penanaman dengan jarak tanam terlalu rapat berisiko rentan terhadap serangan penyakit, karena populasi padat menyebabkan kelembaban meningkat. Sedangkan jika jarak tanam terlalu renggang maka produktivitasnya kurang optimal. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui jarak tanam ideal setiap varietas.
4. Daya Tumbuh
Setiap varietas tanaman yang dikemas secara komersial pasti mempunyai informasi daya tumbuh dengan satuan %. Dalam perhitungan kebutuhan benih, informasi nilai daya tumbuh untuk memastikan jumlah benih yang dapat tumbuh ketika ditanam. Informasi tersebut juga sekaligus untuk menentukan jumlah benih yang diperlukan untuk penyulaman.

Berikut Rumus Menghitung Kebutuhan Benih :

(Luas lahan / jarak tanam) x (100/daya tumbuh) x jumlah tan per lubang x (berat 1000 benih/1000)
Keterangan :
Perhitungan luas atau panjang harus menggunakan satuan yang sama (misalnya satuan hektare dan centimeter, perlu dikonversi menjadi meter).
Luas lahan = hektar (konversi hektar menjadi meter persegi dengan dikali 10.000).
Jarak tanam = centimeter (konversi centimeter menjadi meter dengan dibagi 100).
Dengan membagi luas lahan dan jarak tanam maka dihasilkan jumlah titik tanam.
Untuk mendapatkan titik tanam yang utuh 100% tanpa ada yang mati, maka perlu penyesuaian dengan nilai daya tumbuh yaitu dikalikan dengan (100/daya tumbuh). Hasilnya merupakan titik tanam yang ditambahkan dengan benih sulaman.
Mengingat terkadang jumlah benih per lubang tanam lebih dari satu benih. Maka kemudian jumlah titik tanam tersebut perlu dikalikan dengan jumlah benih per lubang tanam. Nilainya bisa dua kali lipat jika isinya dua benih per lubang tanam.
Hasilnya kita baru mengetahui jumlah populasi total termasuk dengan sulaman. Berhubung berat benih satuaannya gram. Kemudian selanjutnya kita perlu mengkonversi jumlah populasi total tersebut ke dalam ukuran berat benih (gr). Caranya dengan mengalikan total populasi tersebut dengan (berat 1000 benih / 1000).
Misal dari perhitungan total populasi adalah 20.000 benih, sedangkan berat per 1000 benih adalah 20 gr maka berat benih total yang dibutuhkan adalah 20.000 x (20/1000) =400 gram.

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Jenjet jagung

Sistem tanam jajar legowo pada tanaman jagung