Dosis pupuk jagung manis


Pemberian berbagai pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman ke dalam tanah disebut pemupukan. Pemupukan dimaksudkan memenuhi unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Pemupukan dilaksanakan bila dalam kondisi lapangan tersedia air yang cukup, kondisi iklim baik, gangguan hama/penyakit dapat diatasi, tetapi produksi (hasil panen) rendah. Dalam keadaan yang demikian, faktor pembatas tercapainya hasil yang optimal adalah unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Untuk mengetahui kebutuhan pupuk bagi tanaman dan tanah, perlu dipelajari duahal yaitu unsur hara apa yang dibutuhkan, dan berapa masing-masing unsur hara di perlukan oleh tanaman sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Bagaimana cara mengetahui kebutuhan unsur hara tanaman?
  1. Selidiki gejala kekurangan unsur hara; Dalam pengamatan gejala – gejala defisiensi ini hendaknya dibedakan antara gejala – gejala kekurangan unsur hara dengan tanda-tanda adanya serangan hama atau penyakit. Gejala-gejala yang jelas terlihat harus diamati dengan seksama disesuaikan dengan tanda -tanda defisiensi masing – masing unsur hara , agar dapat ditetapkan dengan pasti unsur hara apa yang berada dalam keadaan kurang. Gejala – gejala ini biasanya diamati pada daun, titik tumbuh, keadaan pertumbuhan tanaman, dan lain-lain.
  2. Analisa tanah; Analisa tanah bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah unsur hara yang tersedia di dalam tanah bagi tanaman. Dengan analisa tanah dapat ditentukan jenis dan jumlah pupuk yang harus diberikan pada tanah untuk dapat mencukupi kebutuhan tanaman yang tumbuh di atasnya. Analisa tanah tidak dapat dilaksanakan sendiri. Untuk analisa tanah kita dapat meminta tanah kita dapat meminta bantuan pada balai – balai penelitian, Laboratorium pada prguruan tinggi pertanian atau Pusat Penelitian Tanah, melalui petugas – petugas dinas pertanian atau mengirimkannya sendiri ke instansi yang disebut tadi. Untuk analisa tanah diperlukan adanya contoh ( sample) tanah yang diambil dari lahan yang bersangkutan.
  3. Analisa jaringan tanaman; Analisa jaringan tanaman dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak unsur hara yang diperlukan dan dapat diambil oleh tanaman. Untuk maksud menganalisa jaringan tanaman. Contoh jaringan tanaman yang digunakan sebagai bahan untukdianalisa adalah daun, karena daun merupakan bagian tubuh tanaman yang aktif. Di dalam daun berlangsung fotosintesa, suatu kegiatan hidup tanaman yang sangat penting. Di dalam daun dan dalam proses fotosintesa inilah unsur-unsur hara tanaman berperan. Hasil analisa daun akan menunjukkan unsur-unsur hara apa yang berada dalam  batas kritis (critical level).Apabila hasil analisa menunjukkan bahwa beberapa  unsur hara berada dibawah angka batas kritis, maka penambahan unsur hara    yang bersangkutan dalam bentuk pemupukan mutlak diperlukan. Dan untuk unsur-unsur hara yang berada di atas batas-batas kritis penambahan unsur hara tersebut dalam bentuk pemupukan tidak akan sebanyak yang disebut,    pertama atau mungkin tidak perlu ditambah. Pengambilan contoh daun untuk dianalisa baru mengikuti metode tertentu, yang  berbeda untuk tiap-tiap jenis tanaman.
  4. Percobaan pemupukan; Percobaan pemupukan merupakan cara terbaik untuk mengetahui secara pasti pupuk apa dan berapa jumlahnya yang diperlukan oleh tanaman yang tumbuh pada suatu lahan. Percobaan dapat dilakukan secara sederhana atau secara teliti dengan rancangan percobaan yang canggih disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk percobaan dapat berupa percobaan laboratorium atau percobaan lapangan.
  5. Jenis tanaman; Secara umum dapat dikatakan bahwa : Jenis-jenis tanaman yang diambil bagian vegetatifnya seperti daunnya (sayuran daun : kubis, petsai, bayam dan lain-lain), jenis pupuk yang dibutuhkan terutama adalah pupuk N dan sedikit pupuk P dan K. Tanaman umbi-umbian (sumber karbohidrat) terutama membutuhkan pupuk N dan K serta sedikit P. Tanaman padi-padian dan palawija serta bunga-bungaan (bagian generatif) terutama membutuhkan pupuk N dan P serta tanaman tahunan seperti tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit) membutuhkan pupuk N, P dan K serta unsur sekunder (Mg) dan unsur hara mikro (B).
Penentuan Dosis Pupuk
Untuk mendapatkan efesiensi pemupukan yang optimal, pupuk harusdiberikan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, tidak terlalu banyak dan tidak pula terlalu kurang. Bila diberikan pupuk terlalu banyak, larutan tanah terlalu pekat sehingga dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman. Sebaliknya, bila diberikan terlalu sedikit pengaruh pemupukan pada tanaman mungkin tidak akan tampak. Pemberian pupuk dalam jumlah yang tepat sehingga diperoleh hasil pemupukan yang optimal disebut dosis pemupukan. Tingginya dosis pemupukan untuk berbagai tanaman berbeda-beda. Untuk mengetahui dosis yang tepat diperlukan data-data hasil percobaan. Dalam keadaan dimana hasil percobaan belum tersedia, dosis pupuk yang digunakan adalah dosis rekomendasi yaitu dosis pemupukan yang diberikan oleh balai-balai penelitian atau instasi yang berwenang. Dosis pemupukan dinyatakan sebagai jumlah unsur hara dalam kg yang diberikan kepada tanaman untuk luas satu hektar pertanaman, dinyatakan sebagai : ….. kg N + ….. kg P2O5 + ….. kg K2O / ha.
Contoh Dosis pupuk:
Tanaman Pangan dan Sayuran
Padi varietas baru            : 135 kg N + 60 kg P2O5 + 30 kg K2O
Padi varietas biasa           : 45 kg N + 60 kg P2O5 + 30 kg K2O
Jagung                               : 90 – 120 kg N + 30-45 kg P2O5 + 25 kg K2O
Sorgum (cantel)                 : 90 kg N + 45 kg P2O5 + 30 kg K2O
Ubi kayu                              : 60 – 90 kg N + 35 kg P2O5 + 50 kg K2O
Ubi jalar                               : 30- 60 kg N + 18 kg P2O5 + 50 – 100 kg K2O
Kedelai                                 : 2 – 4 ton kapur + 15 – 20 kg N + 45 kg P2O5
Kacang tanah                       : 4 – 6 kuintal gypsum + 15 – 20 kg N + 45 kg P2O5
Kacang hijau                       : 0 kg N + 60 kg P2O5 + 25 kg K2O
Kentang                               : 80 – 130 kg N + 90 – 160 kg P2O5 + 0 – 110 kg K2O
Kubis                                     : 45 – 180 kg N + 30 – 160 kg P2O5 + 0 – 100 kg K2O
Tomat                                   : 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O
Cabai                                   : 45 – 145 kg N + 0 – 90 kg P2O5 + 0 – 50 kg K2O
Kangkung                            : 54 kg N
Bayam                                  : 45 – 90 kg N
Tanaman Perkebunan
Kelapa (tahun ke-4)        : 500 kg Urea + 800 grTSP + 600 gr KCL + 200 gr                                                                                                    Kiserite per pohon
Karet (tahun ke-5)           : 600 gr Urea + 133 gr TSP + 180 gr ZK per pohon
Teh                                   : 230 kg NPK 15 – 15 – 15 + 450 kg ZA per hektar
Kopi                                   : 300 kg NPK 15 – 15 – 15 + 220 Kg ZA per hektar
Tebu                                   : 500 kg ZA + 100 kg TSP + 100 kg ZK per hektar
Kelapa sawit                       : 400 – 500 kg NPK 15 – 15 – 15 per hektar
Tembakau                           : 125 kg Urea + 225 kg TSP + 350 kg ZK per hektar
Cengkeh (umur 15 th)          : 5 kg NPK 13 – 13 – 21 + 1¼ kg (Urea + Kiserite +
dolomite) per pohon.
Catatan
Pemupukan pada tanaman perkebunan tahunan diberikan sebanyak dua kali per tahun, yaitu pada awal musim hujan (September–Oktober) dan akhir musim hujan  (Maret-April). Dosis aktual untuk beberapa jenis tanaman disesuaikan dengan umur tanaman atau hasil analisa daun.
Menghitung Kebutuhan Pupuk Per Hektar
Banyaknya pupuk yang dibutuhkan per hektar tergantung pada jumlah unsur hara yang dibutuhkan (dosis) dan besarnya kandungan hara dalam pupuk yang bersangkutan. Misalnya kita menganggap lahan yang akan kita tanami membutuhkan unsur hara N, P, dan K. Dari percobaan terbukti bahwa untuk mencapai hasil yang optimal direkomondasikan untuk diberikan pemupukan dengan dosis 60 kg K, 30 kg P2O5 dan 40 kg K2O. Bila pupuk yang tersedia adalah ZA (21% N), SP36 (36% P2O5) dan KCL (60% K2O), maka banyaknya tiap jenis pupuk yang harus disediakan adalah :
ZA   = (60 kg/ha : 21) x 100 = 286 kg/ha
SP36 = (30 kg/ha : 36) x 100 =83 kg/ha
KCl = (40 kg/ha : 60) x 100  = 67 kg/ha
Menghitung Kebutuhan Pupuk Luasan Tertentu
Menghitung kebutuhan pupuk untuk luas tertentu dapat digunakan rumus :
Kebutuhan pupuk = (A : 10.000) x (B : C) x 100 (kg)
A    = Luas yang akan dipupuk (m2)
B    = Dosis pemupukan (kg/ha)
C    = Kadar pupuk (%)
Contoh perhitungan:
Sebidang sawah seluas 750 m2 akan dipupuk dengan dosis 120 kg N, 45 kg P2O5 dan 50 kg K2O.
Pupuk yang tersedia Urea (45% N), TSP (46% P2O5), dan ZK (50% K2O).
Perhitungan kebutuhan pupuk adalah :
Urea = (750 : 10.000) x (120 : 45) x 100 = 20 kg
TSP = (750 : 10.000) x (45 : 46) x 100 = 7,3 kg
ZK   = (750 : 10.000) x (50 : 50) x 100 = 7.5 kg
Menghitung Kebutuhan Pupuk Bila Yang Tersedia Pupuk Majemuk dan Pupuk Tunggal
Bila yang tersedia pupuk majemuk dan pupuk tunggal, untuk memenuhi dosis pemupukan penuhilah pertama-tama dengan pupuk majemuk (sebagai pupuk dasar) dan kekurangannya dilengkapi dengan pupuk tunggal.
Contoh perhitungan ke -1
Di suatu daerah ditetapkan dosis pemupukan padi varietas PB-5 : 90 kg N dan 20 kg P2O5 per hektar. Pupuk yang tersedia adalah NPK 20 – 20 – 0 dan Urea. Berapakah masing-masing pupuk itu harus disediakan dan kapan waktu pemberiannya ?
Jawab :
Dosis perhektar : 90 kg N + 20 kg P2O5, Penuhi dengan NPK 20 – 20 – 0 kebutuhan 20 kg N dan 20 kg P2O5, dan sisanya sebanyak 70 kg dengan Urea. Jadi jumlah pupuk yang harus disediakan adalah : 100 kg Komplesal  20 – 20 – 0 yang mengandung 20 kg N dan 20 kg P2O5 dan Urea sebanyak 75/45 X 100 kg = 155 kg.
Kebutuhan pupuk seluruhnya dan waktu pemberiannya adalah :
100 kg NPK 20 – 20 – 0 diberikan sebagai pupuk dasar,
77,7 kg Urea diberikan sebagai pupuk Susulan I,
77,7 kg Urea diberikan sebagai pupuk Susulan II.
Contoh perhitungan ke – 2
Tanaman tomat seluas 1 hektar akan dipupuk dengan dosis pemupukan 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 15 – 15 – 15, Urea (45% N) dan (46% P2O5 ).
Hitungan kebutuhan masing-masing pupuk !
Jawab :
Dosis pemupukan perhektar : 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O. Penuhi kebutuhan untuk dosis yang besarnya sama dengan pupuk majemuk NPK 15 – 15 – 15, dan sisanya dengan pupuk tunggal. Dosis per hektar : 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O Dipenuhi dengan NPK 15 – 15 – 15 : 50 kg N + 50 kg P2O5 + 50 kg K2O. Sisanya dicukupi pupuk tunggal : 10 kg N + 50 kg P2O5
Jadi kebutuhan masing-masing pupuk adalah sbb :
NPK 15-15-15 = (50 : 15) x 100 = 333.3 kg
Urea                = (10 : 45) x 100 = 22.2 kg
TSP                 = (50 : 46) x 100 = 108.7 kg
Cara Menghitung Persentase Unsur Hara Yang Diketahui Jumlah Pupuk.
Misal akan dianalisa campuran pupuk yang terdiri dari 150 kg ZA (21% N), 600 kg ES (20% P2O5) dan 100 kg KCl (60% K2O). Untuk menghitung jumlah N, P2O5 dan K2O yang tersedia dalam campuran pupuk tersebut di atas adalah sbb :
N       = 150 x (21 : 100) = 31.5 kg
P2O5 =  600 x (20 : 100) = 120.0 kg
K2O   = 100 x (60 : 100) = 60.0 kg
Untuk menghitung persentase N, P2O5 dan K2O dalam campuran adalah membagi tiap-tiap jumlah unsur hara tersebut dengan berat total dikalikan dengan 100%. Jadi dalam pupuk tersebut terdapat :
N        = (31.5 : 850) x 100 = 3.7 %
P2O5 = (120 : 850) x 100 = 14.1 %
K2O   = (60 : 850) x 100 = 7.0%
Dengan demikian komposisi N – P2O5 – K2O dari pupuk campuran itu adalah   3.7 – 14.1 –  7.0.

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Cara menanam jagung di gelas aqua

Jenjet jagung