Cara memperbesar tongkol jagung
Pemendekan batang pada tanaman jagung akan membuat asimilat untuk
pemanjangan batang digunakan untuk pembentukan dan pengisian biji.
Peningkatan bobot hasil jagung diharapkan sebesar bobot pengurangan
batang tanaman jagung. Menurut Salisbury dan Ross (1995), pada tanaman
biji-bijian dengan pertumbuhan yang seragam, peningkatan hasil biji
diperoleh pada kultivar kerdil atau semi kerdil yang mengalokasikan
lebih banyak fotosintat ke biji daripada ke batang. Keuntungan lain
adalah kultivar ini tidak mudah rebah dibanding kultivar yang tinggi
terutama jika dipupuk banyak nitrogen.
Hasil penelitian Fischer dan Palmer (1996) menyatakan bahwa pengurangan
kebutuhan asimilat oleh batang dan malai bunga jantan pada tanaman
jagung yang lebih pendek telah meningkatkan bobot kering tongkol pada
saat pembungaan. Untuk peningkatan 1 kg/ha tongkol pada saat pembungaan
diperoleh peningkatan 34 kg/ha hasil biji akhir. Penelitian Indradewa,
Kastono dan Soraya (2005) menunjukkan bahwa pemendekan batang dapat
meningkatkan bobot biji akhir. Namun demikian, jumlah peningkatan ini
tidak sebesar yang dilakukan Fischer dan Palmer.
Berdasarkan penelitian tersebut, pemendekan batang hingga mencapai 50%
hanya meningkatkan hasil biji jagung sebesar 4,15%. Peningkatan yang
hanya dalam jumlah kecil disebabkan oleh dua faktor utama yaitu
lingkungan dan fisiologi tanaman jagung. Dari faktor lingkungan,
pemendekan batang menyebabkan peredaman cahaya lebih cepat sebelum
sampai ke daun yang paling bawah sehingga hanya daun-daun sebelah atas
yang mendapatkan cahaya matahari penuh. Hal ini menyebabkan fotosintat
yang dihasilkan juga relatif lebih sedikit. Dari sisi fisiologis, bobot
pengurangan batang tidak dapat langsung dikonversi menjadi penambahan
bobot biji. Bobot pengurangan batang juga digunakan oleh seluruh tanaman
termasuk untuk memperbesar batang. Lebih lanjut Indradewa, Kastono dan
Soraya (2005) menyatakan bahwa untuk membentuk 1 gram biji jagung tidak
dapat menggunakan 1 gram batang karena komposisi yang berbeda. Menurut
Anonoim (2004) Cit Indradewa, Kastono dan Soraya (2005), biji jagung
terdiri atas karbohidrat sebesar 86,5%, protein 9,1%, dan minyak 4,4%.
Untuk membentuk 1 gram protein diperlukan 2 gram karbohidrat dan untuk
membentuk 1 gram minyak diperlukan 3 gram karbohidrat.
Pemendekan batang memang dapat meningkatkan hasil bobot biji jagung.
Namun, ketika yang digunakan adalah semua biomassa tanaman jagung,
misalnya batang dan daun yang juga digunakan sebagai pakan ternak, maka
pemendekan batang tidak menguntungkan. Peningkatan bobot biji sebesar
4,15% tidak sebanding dengan pengurangan bobot batang hingga 50%.
Indradewa, Kastono dan Soraya. 2005. Kemungkinan Peningkatan Hasil
Jagung dengan Pemendekan Batang. Jurnal Ilmu Pertanian Volume 12 no 2.
Comments
Post a Comment