Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung


 PENDAHULUAN


Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.), merupakan tanaman berumah satu monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki sel-sel seludang pelbuluh yang mengandung klorofil. Di dalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasukki siklus calvin membentuk pati dan sukrosa. Di tinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasai surya tinggi dengan suhu siang dan malam yang tinggi, curah hujan yang rendah dengan cahaya musiman tinggi disertai suhu yang tinggi, serta kesuburan tanah yang relatif rendah.
Sifat-sifat menguntungkan dari jagung sebagai  tanaman C4 antara lain aktifitas fotosintesis pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil.
Tanaman Jagung telah lama dibudidayakan di Indonesia, akan tetapi rata-rata hasilnya relatif lebih rendah, rendahnya hasil jagung terutama disebabkan oleh pengelolaan tanah dan tanaman yang belum mencapai kondisi optimal bagi pertumbuhannya, seperti pemupukan yang belum memadai dan kondisi lahan yang bersifat masam.

Perumusan Masalah

Permasalahan yang diteliti adalah :
1.      Bagaimanakah pengaruh pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
2.      Bagaimanakah pengaruh tanaman tanpa pemberian pupuk kotoran sapi.
3.      Bagaimanakah pengaruh tanaman karna perbedaan pemberian dosis pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada media tanah humus.
Dalam pembuatan laporan penyusun memilih judul “ Pengaruh Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman jagung (Zea mays L) Pada Tanah Humus”. Dengan alasan sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran sapi terhadap tanaman jagung.
b.      Untuk mengetahui kelayakan tanaman tersebut di wilayah tempat penelitian berlangsung.

Hipotesis
a.       Semua perlakuan identik sama atau tidak ada pengaruh pupuk kotoran sapi  yang digunakan dalam pemberian pupuk terhadap tanaman jagung.
b.      Semua perlakuan tidak identik sama atau ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi yang digunakan terhadap pertumbuhan tanaman jagung.


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah kita dapat mengetahui pengaruh pupuk kotoran sapi pada pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi

Kingdom                     : Plantae
-  (tidak termasuk) Monocots
-  (tidak termasuk) Commelinids
Ordo                            : Poales
Famili                          : Poaceae
Genus                          : Zea
Spesies                        : Z. mays
Nama                           : binomial

Syarat tumbuh tanamn jagung

Jagung kebanyakan ditanam di dataran rendah baik, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebahagian terdapat juga di daerah pergunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut.
1.         Tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur dan subur, aerase dan perairan baik.
2.         Keasaman tanah ( pH) yang baik adalah sekitar 5,5 – 7,0.
3.         Kemiringan tanah tidak lebih dari 8% dengan arah barisan tegak lurus terhadap kemiringan tanah.
4.         Sinar matahari  dengan temperatur optimun untuk tanaman jagung adalah 23- 27 0 C.




Morfologi

 Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.

Ciri-ciri Tanaman Jagung

Panjang
Berisi
Ada buahnya

Kandungan Gizi Tanaman Jagung

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :
·            Kalori                 : 355 Kalori
·            Protein                : 9,2 gr
·            Lemak                : 3,9 gr
·            Karbohidrat        : 73,7 gr
·            Kalsium              : 10 mg
·            Fosfor                 : 256 mg
·            Ferrum                : 2,4 mg
·            Vitamin A          : 510 SI
·            Vitamin B1        : 0,38 mg
·            Air                      : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Manfaat Tanaman Jangung Bagi Kesehatan

1.      Melancarkan buang air kecil
Untuk melancarkan buang air kecil cukup kita rebus 50 gram rambut jagung yang sudah dicuci bersih dengan 1 liter air. minum air rebusan tersebut 2 - 3 kali sehari.
2.      Mengobati diare
Tumbuk sampai halus tongkol jagung yang telah dicuci bersih tambahkan air 1 gelas. minum ramuan ini 2 - 3 kali.
3. Melancarkan ASI
Buah jagung juga dapat digunakan untuk melancarkan ASI. rebus buah jagung dan makan seperti biasanya. dan masih banyak manfaat yang lain dari bauh jagung.
3.      Batu Ginjal
Bahan: Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dalam 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih, pengobatan harus segera dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran. Caranya, ambil masing-masing 30 gr daun meniran dan daun kumis kucing, diseduh seperti teh.
4.      Batu Empedu
Bahan: Jagung muda 5 tongkol, Herba Kumis Kucing segar 5 gram
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari.
5.      Tekanan Darah Tinggi
Bahan: Jagung muda 5-7 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 7 hari.
Yang harus Anda perhatikan, jangan terlalu banyak menggunakan rambut jagung sebagai obat, karena dapat menurunkan tekanand darah secara drastis dalam waktu singkat.

Nilai ekonomis Tanman Jagung

Jagung selain sebagai pengganti karbohidrat yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jagung juga bernilai ekonomis sebagai :
1.      pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
2.      minyaknya (dari bulir),
3.      dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena)
4.      bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
5.      Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
6.      Jagung yang telah dia genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.



Pupuk Kotoran Sapi
Pupuk kandang adalah campiran antara kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan. Campuran ini mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk seperti asalnya lagi dan memiliki kandungan hara yang cukup untuk menunjangpertumbyhan tanaman. Selain itu kandang kotoran sapi yang berasal dari air kencing hewan, tetapi biasanya hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat. Hal ini disebabkan karena jumlahnya yang kecil dan jarang ada secara khusus mengumpulkan air kencing hewan untuk pemupukan. Pupuk kandang kotoran sapi juga mengandung :
·         1,8 - 2,4% nitrogen
·         1,0 - 1,2% fosfor (P205)
·         0,6 - 0,8% potassium (K 20)
·         50 - 75% bahan organik
·         Kadar air 85% ( kotoran sapi padat)
·         Kadar air 92% ( kotoran sapi cair)


Kelebihan Dan Kekurangan Pupuk Kandang Kotoran Sapi
Kelebihan pupuk kotoran sapi yaitu :
·         Aman digunakan dalam jumlah besar, bahkan dalam pertanian organik sumber utama hara berasal dari pupuk kandang.
·         Menbantu menetralkan pH tanah.
·         Membantu menetralkan racun akibat adanya logam berat dalam tanah.
·         Memperbaiki sruktur tanah menjadi lebih gembur.
·         Mempertinggi porositas tanah dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah.
·         Membantu menyerap hara dari pupuk kimia yang ditambahkan .
·         Membantu mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi.
Kekurangan pupuk kotoran sapi yaiti:
·         Harus diberiak dalam jumlah besar.
·         Secara perbandingan berat, kadar hara yang tersedia bagi tanaman relatif sedikit.
·         Dapat menurunkan kualitas airbila brdekatan dengan sumber air.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan pertambahan plotoplasma mungkin karena ukuran dan jumlahnya bertambah. Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air, CO2, dan garam-garaman organik diubah menjadi bahan hidup yang mencakup pembentukan karbohidrat ( proses fotosintesis), pengisapan dan gerakan air dan hara ( proses absobsi dan translokasi), penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemen C dari persenyawaan organik ( proses metabolism) dan tenega kimia yang dibutuhkan  didapat dari respirasi.

Perkembangan Tanaman

Perkembangan mencakup diferinsiasi sel dan ditunjukan oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi anatomi dan fisiologi. Perkembengan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan mitosis, sel-sel tertentu berperan dalam pengatur diferensiasi, pengaturan ini berlangsung dengan media “utusan kimia” yang ditunjaukan oleh pengatur pertumbuhan.

Faktor Lingkungan Dalam Kehidupan Tanaman
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pada pertumbuhan tanaman dan perkembangan tanaman ialah factor tanah, suhu, dan cahaya.
Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik, bahn kimia tanah, organism tanah, atmosfer tanah dan iar tanah. Dalam hal ini tingkat kesuburan tanah  (kimiawi, fisik dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peranan suhu sebagai pengendali  proses-proses fisik dan kimiawi yang selanjutnya akan mengendalikan raaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat-zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kmia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tinggi dalam batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga mempengaruhipada kestabilan sistem enzim.
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat menentukan kehidupan dan prodiksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang ( antara panjang gelombang 0,4-0,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahya dari tanaman (fotosintesis, fototropisme dan fotoperiodesiras) betdasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh system figmen spesifik.
  

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum perancangan percobaan  dilakulan pada tanggal 19 maret 2014 sampai dengan 02 april 2014 yang meliputi :
a.       Pada tanggal 19 maret 2014 dilakukan penanaman benih.
b.      Pada tanggal 26 maret 2014 dilakukan pengamatan pertama untuk umur 7 hst.
c.       Pada tanggal 02 april 2014 dilakukan pengamatan kedua untuk umur 14 hst.
Kegiatan praktikum bertempat di Desa Kandang jaya Kec. Lampihong Kab. BalanganKal-Sel


Bahan dan Alat
Bahan
Tanah. Tanah yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis tanah humus.
Benih jagung. Benih yang digunakan dalam praktikum ini adalah Jagung Varietas Pertama F1. PT. East West Seed Indonesia. Deskrifsi dapat dilihat pada Lampiran
Pupuk. Pupuk yang di gunakan dalam praktikum ini adalah Pupuk Kotoran Sapi (sebagai perlakuan).
Air. Air digunakan untuk merendam benih dan menyiram tanaman.



Alat
Cangkul. Cangkul digunakan untuk pegolahan tanah.
Gelas Aqua. Gelas Aqua digunakan untuk tempat penanaman.
Penggaris. Penggaris digunakan untuk mengukur tinggi tanaman.
Timbangan. Timbangan digunakan adalah neraca analitik untuk menimbang keperluan Pupuk Kotoran Sapi.
Alat-alat tulis. Alat-alat tulis digunakan untuk label pada setiap sampel perlakuan dan mencatat hasil praktikum.
Alat Dokumentasi. Alat dokomentasi digunakan untuk kegiatan dokumentasi praktikum.

Rancangan Percobaan

Praktikum ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Pengelompokkan berdasarkan lama perendaman, berlaku juga sebagai ulanagan. Faktor yang diteliti adalah dosis pupuk kotoran sapi ( g ) sebanyak 5 dosis yaitu:
S0 = 0 ton .ha-1 setara 0 g per tanaman.
S1 =  1 ton.ha-1 setara 15 g per tanaman
S2 = 2 ton.ha-1 setara 30 g per tanaman
S3 = 3 ton.ha-1 setara 45 g per tanaman
S4 = 4 ton.ha-1 setara 60 g per tanaman
Setiap perlakuan diulang 2 kali, sehingga terdapat 10 satuan percobaan. Denah tata letak percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Persiapan Percobaan
Sebelum praktikum dilaksanakan, dilakukan persiapan seperti pemilihan tanah, pengadaan benih, pupuk kotoran sapi, bahan-bahan dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

Pelaksanaan Percobaan

Pengolahan Tanah. Sebelum tanah dicangkul terlebih dahulu tanah dibersihkan dari rerumputan atau gulma. Setelah dicangkul, tanah dihaluskan dan dicampur dengan pupuk kotoran sapi sesuai dengan perlakuan per sampel.
Penanaman. Benih jagung ditanam langsung pada gelas aqua yang sudah disiapkan sebelumnya dengan cara menanam benih jagung pada lubang tanam. Lubang tanam dapat diisi 3 butir benih setelah itu lubang tanah ditutup ringan dengan tanah.
Pengamatan
Pertumbuhan:
Tinggi tanaman. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai dari pangkal samapai dengan ujung tertinggi tanaman, pada saat tanaman berumur 7 dan 14 hari setelah tanam, satuan pengukuran dinyatakan dalam cm.
Jumlah daun. Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang  berwarna hijau dan terbuka sampai satuan helai. Dihitung pada saat tanaman berumur 7 dan 14 hari setelah tanam.

Hasil:
Tinggi Tanaman
Berdasarkan hasil analisis ragam peubah data yang diamati menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa dosis pupuk kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 7 dan 14 hst. Rerata tinggi tanaman umur 7 dan 14 hst dapat dilihat  pada Lampiran   .
Analisis Data

Model linier aditif yang digunakan untuk menganalisa setiap peubah yang diamati adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Yij          = μ + ρj+τi+ εij
Dimana:
i              : 1, 2, 3, 4, dan 5 (taraf dosis pada perlakuan pupuk kotoran sapi atau banyak
   perlakukan)
j              : 1 dan 2  (banyak ulangan)
Keterangan:
Yij          : respon satuan percobaan yang menerima perlakukan ke-i
                 pada pengamatan (ulangan) ke-j
 μ            : mean populasi (nilai tengah umum atau rata-rata umum)
τ i           : pertambahan  karena pengaruh perlakukan ke-i
ρj                : pengaruh kelompok ke-j
εij           : pengaruh acak (pertambahan karena pengaruh galat acak
  percobaan) dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

Berdasarkan model linier aditif tersebut, dapat dibuat analisis ragamsebagai berikuti:
Tabel 1. Analisis ragam untuk setiap peubah yang diamati
Sumber keragaman
Derajat bebas
Jumlah kwadrat
Kwadrat tengah
F hitung
F tabel
5 %
1%
kelompok
Perlakuan
Galat
V1( k-1)= 1
V2(t-1)  = 4
V3(Vt-V1-V2)=4
JKP
JKG
 (JKP) / v1
(JKG) / v2
KTP/KTG
V1 : V3
V2 : V3

Total
t.n – 1  = 9
JKT


Analisis ragam diatas bertujuan untuk mengetahiu ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap perubahan yang diamati.
Data yang dapat diuji kehomogenannya dengan uji Bartlett, apabila tidak homogen maka data di transformasi. Jika data homogen maka dilanjutkan dengan uji F untuk mengetahi pengaruh perlakuan, nyata atau sangat nyata.
Apabila uji-F menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, pengujian dilanjutkan dengan uji beda nilai tengah perlakuan dengan menggunakan uji DMRT pada taraf 5%.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diamati pada umur 7 dan 14 hari setelah tanam (hst). Berdasarkan hasil analisis ragam peubah data diamati menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa dosis pupuk kotoran sapi tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. Data hasil pengamatan tinggi tanaman dan hasil analisis ragamnya disajikan pada lampiran
Table 2. Data rata-rata tinggi tanaman (cm)
Perlakuan ( S0 - S4 )
Rata-rata tinggi tanaman

7 hst
14 hst
S0
11,63
21.93
S1
16,78
30,63
S2
15,38
30,5
S3
14,1
30
S4
11,48
23
Keterangan : Nilai rata-rata pada kolom menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.
Dari tabel 2 terlihat bahwa pemberian dosis pupuk kotoran sapi tidak menghasilkan adanya peningkatan rata-rata tinggi tanaman yang signifikan pada umur 7 hst dan 14 hst.





Pembahasan

Tanah merupakan tempat tumbuh tanaman harus mempunyai kandungan hara yang cukup. Tersedianya hara didalam tanah sangat menunjang proses pertumbuhan tanaman hingga menghasilkan. Pada kesuburan tanah yang tinggi akan membantu tersedinya hara. Apabila unsure hara yang ada didalam tanah memandai bagi pertumbuhan tanaman, maka tanaman akan menyerap unsur  hara yang ada didalam tanah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis ragam pada variable pengamatan tinggi tanaman, pada umur 7 hst dan 14 hst menunjukkan bahwa perlakuan dengan memberikan pupuk kotoran sapi pada berbagai taraf dosis ( 0 ton.ha-1, 1 ton.ha-1, 2 ton.ha.-1, 3 ton.ha-1,4 ton.ha-1 ) memberi pengaruh nyata pada kelompok dan tidak memberikan pengaruh nyata pada perlakuan.
Pemberian pupuk kotoran sapi pada berbagai taraf dosis ( 0 ton.ha-1, 1 ton.ha-1, 2 ton.ha.-1, 3 ton.ha-1,4 ton.ha-1 ) tidak member pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 7 hst dan 14 hst hal ini dikarenakan pada umur 7 dan 14 hari setelah tanam perakaran tanaman jagung belum berkembang sempurna dan belum dapat menyerap unsur hara secara maksimal, sehingga unsur hara yang diberikan belum bisa dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal untuk melakukan pertumbuhan. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan unsur N dan K pada pupuk kotoran sapi sangat rendah. Padahal unsur N sangat diperlikan oleh tanaman untuk pembentukan klorofil, dan klorofil sendiri merupakan akseptor dalam penyerapan cahaya matahari yang diperlikan tanaman dalam proses fotosintesis agar dapat menghasilkan fotosintat yang diperlukan tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan juga perkembangan. Menurut Sumeru Ashari  (1995) menyatakan, bahwa nitrogen didalam tanaman berfungsi sebagai penyusun protoplasma, molekol klorofil, asam nukleat dan sam amino yang merupakan penyusun protein,  jika terjadi difisiensi netrogendapat menyebabkan pertumbuhan vegetative maupun generative tanaman terganggu.
Unsur P berperan dalam hal pembelahan sel, perkembangan sel, kekuatan batang, kekebalan terhadap penyakit tertentu, pembentukan protein dan mineral. Tanaman yang keku rangan unsur P gejalanya daun berwarna keunguan atau kemerahan. Unsur P merupakan komponen penyusun membrane sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun nukleotida ( bahan penyusun asam nukleat). Selain itu juga sebagai karbohidrat, memacu pertumbuhan bunga dan buah serta menentukan kemampuan berkencambah biji yang dijadikan benih, mempercepat pematangan buah dan memperkuat batang agar tidak mudah roboh.
Unsur K berperan dalam meningkatkan system perakaran, penghilang efek rebah dan penembahan kekebalan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya batanag dan daun menjadi lemas/ rebah, daun berwarnahijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan batang tidak sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Keadaan inilah salah satu yang menyebabkan semua peubah tidak berpengaruh nyat terhadap perlakuan dosis pupuk kotoran sapi, karena daya adaptasi serta kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara melalui pemupukan sama, sehingga proses pertumbuhan tanaman jagung.
Menurut Dwijoseputra (1994) bahwa factor lingkungan seperti suhu, kelembaban, radiasi matahari dan pH memengaruhi kerja mikroorganisme, sehingga kurang maksimal dalam melakukan perombakan, akibatnya proses dekomposis terhambat yang akhirnuya berpengaruh terhadap nsur hara yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Bahan organik yang mempunyai C/N rasio yang masih tinggi berarti bahan organiknya masih mentah. Index C/N rasio merupakan salah satu index yang digunakan sebagai indicator hasil dikomposisi baik atai tidak. Index C/N rasio ini juga dapat sebagai indicator kualisasi hasil. Semakin kecil index rasio menunjukkan kualitas hasil yang semakin baik. Dalam suatu proeses dikomposisi, senyawa C digunakan oleh organism sebagai sumber energy dan unsur N untuk sintesa protein. Jika rasio C/N tinggi, dikomposis berjalan lambat karena otganisme kekurangan N untuk proses sintesa protein.




KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, mak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.         Perlakuan pemberian dosis pupuk kotoran sapi tidak memberikan pengaruh yang nyat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah humus.
2.         Perlakuan dosi pupuk kotoran sapi tidak berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati seperti tinggi tamanan dan banyak jumlah daun umur 7 dan 14 hari setelah tanam.


Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil praktikum maka dalam bududaya tanaman pangan seperti jagung pada tanah humus khususnya di Desa Kandang Jaya Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan, disarankan :
1.      Membudidayakan tanaman jagung ditanah humus, sebaiknya menggunakan dosis pupuk kotoran sapi yang lebih tinggi.
2.      Melakukan penelitian lanjutan terhadap tanaman jagung dengan menggunakan pupuk kotoran sapi dengan berbagai taraf disis yang lebih tinggi.
3.      Pemberian pupuk kotoran sapi lebih dulu ( 1 bulan sebelum tanam).

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Jenjet jagung

Sistem tanam jajar legowo pada tanaman jagung