Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman jagung
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.), merupakan
tanaman berumah satu monoecious dimana
letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung
termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas
pertumbuhan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil fotosintat yang
kemudian didistribusikan, memiliki sel-sel seludang pelbuluh yang mengandung
klorofil. Di dalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang
menghasilkan CO2 yang kemudian memasukki siklus calvin membentuk pati dan
sukrosa. Di tinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada
terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasai surya tinggi dengan suhu
siang dan malam yang tinggi, curah hujan yang rendah dengan cahaya musiman
tinggi disertai suhu yang tinggi, serta kesuburan tanah yang relatif rendah.
Sifat-sifat menguntungkan dari
jagung sebagai tanaman C4 antara lain
aktifitas fotosintesis pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat
rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut
merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam
kaitannya dengan hasil.
Tanaman Jagung telah lama
dibudidayakan di Indonesia, akan tetapi rata-rata hasilnya relatif lebih
rendah, rendahnya hasil jagung terutama disebabkan oleh pengelolaan tanah dan
tanaman yang belum mencapai kondisi optimal bagi pertumbuhannya, seperti
pemupukan yang belum memadai dan kondisi lahan yang bersifat masam.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang diteliti adalah :
1.
Bagaimanakah pengaruh pupuk kotoran
sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
2.
Bagaimanakah pengaruh tanaman tanpa
pemberian pupuk kotoran sapi.
3.
Bagaimanakah pengaruh tanaman karna
perbedaan pemberian dosis pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman
jagung.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pupuk
kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.) pada media tanah humus.
Dalam pembuatan laporan penyusun
memilih judul “ Pengaruh Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman jagung
(Zea mays L) Pada Tanah Humus”.
Dengan alasan sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui pengaruh pupuk
kotoran sapi terhadap tanaman jagung.
b.
Untuk mengetahui kelayakan tanaman
tersebut di wilayah tempat penelitian berlangsung.
Hipotesis
a.
Semua perlakuan identik sama atau
tidak ada pengaruh pupuk kotoran sapi
yang digunakan dalam pemberian pupuk terhadap tanaman jagung.
b.
Semua perlakuan tidak identik sama
atau ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi yang digunakan terhadap
pertumbuhan tanaman jagung.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kita dapat
mengetahui pengaruh pupuk kotoran sapi pada pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).
TINJAUAN
PUSTAKA
Taksonomi
Kingdom : Plantae
- (tidak
termasuk) Monocots
- (tidak
termasuk) Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Z. mays
Nama : binomial
Syarat tumbuh tanamn jagung
Jagung kebanyakan ditanam di dataran
rendah baik, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebahagian terdapat juga
di daerah pergunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut.
1.
Tanah yang dikehendaki adalah tanah
gembur dan subur, aerase dan perairan baik.
2.
Keasaman tanah ( pH) yang baik
adalah sekitar 5,5 – 7,0.
3.
Kemiringan tanah tidak lebih dari 8%
dengan arah barisan tegak lurus terhadap kemiringan tanah.
4.
Sinar matahari dengan temperatur optimun untuk tanaman
jagung adalah 23- 27 0 C.
Morfologi
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang
muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung
lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya
memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur
ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada
jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk
sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Ciri-ciri Tanaman Jagung
Panjang
Berisi
Ada buahnya
Kandungan Gizi Tanaman Jagung
Biji jagung kaya akan karbohidrat.
Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai
80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya
berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar
atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :
·
Kalori : 355 Kalori
·
Protein : 9,2 gr
·
Lemak : 3,9 gr
·
Karbohidrat : 73,7 gr
·
Kalsium : 10 mg
·
Fosfor : 256 mg
·
Ferrum : 2,4 mg
·
Vitamin A : 510 SI
·
Vitamin B1 : 0,38 mg
·
Air :
12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan
90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat
yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari.
Manfaat
Tanaman Jangung Bagi Kesehatan
1. Melancarkan buang air kecil
Untuk melancarkan buang air kecil cukup kita rebus 50 gram rambut jagung yang sudah dicuci bersih dengan 1 liter air. minum air rebusan tersebut 2 - 3 kali sehari.
Untuk melancarkan buang air kecil cukup kita rebus 50 gram rambut jagung yang sudah dicuci bersih dengan 1 liter air. minum air rebusan tersebut 2 - 3 kali sehari.
2. Mengobati diare
Tumbuk sampai halus tongkol jagung yang telah dicuci bersih tambahkan air 1 gelas. minum ramuan ini 2 - 3 kali.
3. Melancarkan ASI
Buah jagung juga dapat digunakan untuk melancarkan ASI. rebus buah jagung dan makan seperti biasanya. dan masih banyak manfaat yang lain dari bauh jagung.
Tumbuk sampai halus tongkol jagung yang telah dicuci bersih tambahkan air 1 gelas. minum ramuan ini 2 - 3 kali.
3. Melancarkan ASI
Buah jagung juga dapat digunakan untuk melancarkan ASI. rebus buah jagung dan makan seperti biasanya. dan masih banyak manfaat yang lain dari bauh jagung.
3. Batu Ginjal
Bahan: Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dalam 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih, pengobatan harus segera dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran. Caranya, ambil masing-masing 30 gr daun meniran dan daun kumis kucing, diseduh seperti teh.
Bahan: Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dalam 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih, pengobatan harus segera dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran. Caranya, ambil masing-masing 30 gr daun meniran dan daun kumis kucing, diseduh seperti teh.
4. Batu Empedu
Bahan: Jagung muda 5 tongkol, Herba Kumis Kucing segar 5 gram
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari.
Bahan: Jagung muda 5 tongkol, Herba Kumis Kucing segar 5 gram
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari.
5.
Tekanan Darah Tinggi
Bahan: Jagung muda 5-7 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 7 hari.
Yang harus Anda perhatikan, jangan terlalu banyak menggunakan rambut jagung sebagai obat, karena dapat menurunkan tekanand darah secara drastis dalam waktu singkat.
Bahan: Jagung muda 5-7 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 7 hari.
Yang harus Anda perhatikan, jangan terlalu banyak menggunakan rambut jagung sebagai obat, karena dapat menurunkan tekanand darah secara drastis dalam waktu singkat.
Nilai ekonomis
Tanman Jagung
Jagung
selain sebagai pengganti karbohidrat yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
jagung juga bernilai ekonomis sebagai :
1.
pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
2.
minyaknya (dari bulir),
3.
dibuat tepung (dari
bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena)
4.
bahan baku industri (dari tepung
bulir dan tepung tongkolnya).
6.
Jagung yang telah dia genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Pupuk Kotoran Sapi
Pupuk
kandang adalah campiran antara kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur
hewan. Campuran ini mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk seperti asalnya
lagi dan memiliki kandungan hara yang cukup untuk menunjangpertumbyhan tanaman.
Selain itu kandang kotoran sapi yang berasal dari air kencing hewan, tetapi
biasanya hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat. Hal ini disebabkan karena
jumlahnya yang kecil dan jarang ada secara khusus mengumpulkan air kencing
hewan untuk pemupukan. Pupuk kandang kotoran sapi
juga mengandung :
·
1,8 - 2,4% nitrogen
·
1,0 - 1,2% fosfor (P205)
·
0,6 - 0,8% potassium (K 20)
·
50 - 75% bahan organik
·
Kadar air 85% ( kotoran sapi
padat)
·
Kadar air 92% ( kotoran sapi
cair)
Kelebihan Dan Kekurangan Pupuk
Kandang Kotoran Sapi
Kelebihan
pupuk kotoran sapi yaitu :
·
Aman digunakan dalam jumlah
besar, bahkan dalam pertanian organik sumber utama hara berasal dari pupuk
kandang.
·
Menbantu menetralkan pH tanah.
·
Membantu menetralkan racun
akibat adanya logam berat dalam tanah.
·
Memperbaiki sruktur tanah
menjadi lebih gembur.
·
Mempertinggi porositas tanah
dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah.
·
Membantu menyerap hara dari
pupuk kimia yang ditambahkan .
·
Membantu mempertahankan suhu
tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi.
Kekurangan
pupuk kotoran sapi yaiti:
·
Harus diberiak dalam jumlah
besar.
·
Secara perbandingan berat,
kadar hara yang tersedia bagi tanaman relatif sedikit.
·
Dapat menurunkan kualitas
airbila brdekatan dengan sumber air.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman
Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan ukuran dan berat
kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan pertambahan plotoplasma mungkin
karena ukuran dan jumlahnya bertambah. Pertambahan protoplasma melalui reaksi
dimana air, CO2, dan garam-garaman organik diubah menjadi bahan
hidup yang mencakup pembentukan karbohidrat ( proses fotosintesis), pengisapan
dan gerakan air dan hara ( proses absobsi dan translokasi), penyusunan
perombakan protein dan lemak dari elemen C dari persenyawaan organik ( proses
metabolism) dan tenega kimia yang dibutuhkan
didapat dari respirasi.
Perkembangan Tanaman
Perkembangan mencakup diferinsiasi sel dan ditunjukan
oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi anatomi dan fisiologi.
Perkembengan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan mitosis, sel-sel
tertentu berperan dalam pengatur diferensiasi, pengaturan ini berlangsung
dengan media “utusan kimia” yang ditunjaukan oleh pengatur pertumbuhan.
Faktor Lingkungan Dalam Kehidupan Tanaman
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pada
pertumbuhan tanaman dan perkembangan tanaman ialah factor tanah, suhu, dan
cahaya.
Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik,
bahn kimia tanah, organism tanah, atmosfer tanah dan iar tanah. Dalam hal ini
tingkat kesuburan tanah (kimiawi, fisik
dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang
selanjutnya akan mengendalikan raaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya
suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat-zat cair dalam tanaman. Kecepatan
reaksi kmia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tinggi dalam batas tertentu
reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga mempengaruhipada kestabilan sistem
enzim.
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka
bumi, sangat menentukan kehidupan dan prodiksi tanaman. Pengaruh cahaya
tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang ( antara panjang gelombang
0,4-0,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh
intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahya dari
tanaman (fotosintesis, fototropisme dan fotoperiodesiras) betdasarkan atas
reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh system figmen spesifik.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum perancangan percobaan dilakulan pada tanggal 19 maret 2014 sampai
dengan 02 april 2014 yang meliputi :
a.
Pada tanggal 19 maret 2014 dilakukan
penanaman benih.
b.
Pada tanggal 26 maret 2014 dilakukan
pengamatan pertama untuk umur 7 hst.
c.
Pada tanggal 02 april 2014 dilakukan
pengamatan kedua untuk umur 14 hst.
Kegiatan praktikum bertempat di Desa
Kandang jaya Kec. Lampihong Kab. BalanganKal-Sel
Bahan dan
Alat
Bahan
Tanah.
Tanah yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis tanah humus.
Benih jagung. Benih
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Jagung Varietas Pertama F1. PT. East
West Seed Indonesia. Deskrifsi dapat dilihat pada Lampiran
Pupuk.
Pupuk yang di gunakan dalam praktikum ini adalah Pupuk Kotoran Sapi (sebagai
perlakuan).
Air. Air
digunakan untuk merendam benih dan menyiram tanaman.
Alat
Cangkul.
Cangkul digunakan untuk pegolahan tanah.
Gelas Aqua.
Gelas Aqua digunakan untuk tempat penanaman.
Penggaris.
Penggaris digunakan untuk mengukur tinggi tanaman.
Timbangan.
Timbangan digunakan adalah neraca analitik untuk menimbang keperluan Pupuk
Kotoran Sapi.
Alat-alat tulis. Alat-alat tulis digunakan untuk label pada setiap sampel perlakuan dan
mencatat hasil praktikum.
Alat Dokumentasi. Alat dokomentasi digunakan untuk kegiatan dokumentasi praktikum.
Rancangan
Percobaan
Praktikum ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktor tunggal. Pengelompokkan berdasarkan lama perendaman, berlaku juga
sebagai ulanagan. Faktor yang diteliti adalah dosis pupuk kotoran sapi ( g )
sebanyak 5 dosis yaitu:
S0 = 0 ton .ha-1 setara 0 g per
tanaman.
S1 = 1
ton.ha-1 setara 15 g per tanaman
S2 = 2 ton.ha-1 setara 30 g per
tanaman
S3 = 3 ton.ha-1 setara 45 g per
tanaman
S4 = 4 ton.ha-1 setara 60 g per
tanaman
Setiap perlakuan diulang 2 kali, sehingga terdapat 10
satuan percobaan. Denah tata letak percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Persiapan
Percobaan
Sebelum praktikum dilaksanakan, dilakukan persiapan
seperti pemilihan tanah, pengadaan benih, pupuk kotoran sapi, bahan-bahan dan
peralatan lainnya yang dianggap perlu.
Pelaksanaan
Percobaan
Pengolahan Tanah. Sebelum tanah dicangkul terlebih dahulu tanah dibersihkan dari
rerumputan atau gulma. Setelah dicangkul, tanah dihaluskan dan dicampur dengan
pupuk kotoran sapi sesuai dengan perlakuan per sampel.
Penanaman. Benih jagung ditanam langsung pada gelas aqua yang sudah disiapkan
sebelumnya dengan cara menanam benih jagung pada lubang tanam. Lubang
tanam dapat diisi 3 butir benih setelah itu lubang tanah ditutup ringan dengan tanah.
Pengamatan
Pertumbuhan:
Tinggi tanaman.
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai dari pangkal samapai dengan ujung
tertinggi tanaman, pada saat tanaman berumur
7 dan 14 hari setelah tanam, satuan pengukuran
dinyatakan dalam cm.
Jumlah
daun. Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang
berwarna hijau dan terbuka sampai satuan helai. Dihitung pada saat
tanaman berumur 7 dan 14 hari setelah tanam.
Hasil:
Tinggi Tanaman
Berdasarkan hasil analisis
ragam peubah data yang diamati menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa
dosis pupuk kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada
umur 7 dan 14 hst. Rerata tinggi tanaman umur 7 dan 14 hst dapat dilihat pada Lampiran .
Analisis
Data
Model
linier aditif yang digunakan untuk menganalisa setiap peubah yang diamati
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Yij = μ + ρj+τi+ εij
Dimana:
i : 1, 2, 3, 4, dan 5 (taraf dosis pada
perlakuan pupuk kotoran sapi
atau banyak
perlakukan)
j : 1 dan 2 (banyak ulangan)
Keterangan:
Yij : respon satuan percobaan yang
menerima perlakukan ke-i
pada pengamatan (ulangan) ke-j
μ :
mean populasi (nilai tengah umum atau rata-rata umum)
τ i : pertambahan karena pengaruh
perlakukan ke-i
ρj : pengaruh kelompok ke-j
εij : pengaruh acak (pertambahan karena
pengaruh galat acak
percobaan) dari perlakuan ke-i dan kelompok
ke-j
Berdasarkan
model linier aditif tersebut, dapat dibuat
analisis ragamsebagai berikuti:
Tabel 1. Analisis ragam
untuk setiap peubah yang diamati
Sumber keragaman
|
Derajat bebas
|
Jumlah kwadrat
|
Kwadrat tengah
|
F hitung
|
F tabel
|
|
5 %
|
1%
|
|||||
kelompok
Perlakuan
Galat
|
V1( k-1)= 1
V2(t-1) = 4
V3(Vt-V1-V2)=4
|
JKP
JKG
|
(JKP) / v1
(JKG) / v2
|
KTP/KTG
|
V1 : V3
V2 : V3
|
|
Total
|
t.n –
1 = 9
|
JKT
|
|
Analisis ragam diatas bertujuan untuk
mengetahiu ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap perubahan yang diamati.
Data yang dapat diuji kehomogenannya
dengan uji Bartlett, apabila tidak homogen maka data di transformasi. Jika data
homogen maka dilanjutkan dengan uji F untuk mengetahi pengaruh perlakuan, nyata
atau sangat nyata.
Apabila uji-F menunjukkan pengaruh nyata
atau sangat nyata, pengujian dilanjutkan dengan uji beda nilai tengah perlakuan
dengan menggunakan uji DMRT pada taraf 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diamati pada umur 7 dan 14
hari setelah tanam (hst). Berdasarkan hasil analisis ragam peubah data diamati menunjukkan
bahwa perlakuan pemberian beberapa dosis pupuk kotoran sapi tidak memberikan
pengaruh terhadap tinggi tanaman. Data hasil pengamatan tinggi tanaman dan
hasil analisis ragamnya disajikan pada lampiran
Table 2. Data rata-rata tinggi tanaman (cm)
Perlakuan
( S0 - S4 )
|
Rata-rata
tinggi tanaman
|
|
|
7
hst
|
14
hst
|
S0
|
11,63
|
21.93
|
S1
|
16,78
|
30,63
|
S2
|
15,38
|
30,5
|
S3
|
14,1
|
30
|
S4
|
11,48
|
23
|
Keterangan :
Nilai rata-rata pada kolom menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.
Dari tabel 2 terlihat bahwa
pemberian dosis pupuk kotoran sapi tidak menghasilkan adanya peningkatan
rata-rata tinggi tanaman yang signifikan pada umur 7 hst dan 14 hst.
Pembahasan
Tanah merupakan tempat tumbuh tanaman harus mempunyai
kandungan hara yang cukup. Tersedianya hara didalam tanah sangat menunjang
proses pertumbuhan tanaman hingga menghasilkan. Pada kesuburan tanah yang
tinggi akan membantu tersedinya hara. Apabila unsure hara yang ada didalam
tanah memandai bagi pertumbuhan tanaman, maka tanaman akan menyerap unsur hara yang ada didalam tanah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis ragam pada variable pengamatan
tinggi tanaman, pada umur 7 hst dan 14 hst menunjukkan bahwa perlakuan dengan
memberikan pupuk kotoran sapi pada berbagai taraf dosis ( 0 ton.ha-1,
1 ton.ha-1, 2 ton.ha.-1, 3 ton.ha-1,4 ton.ha-1
) memberi pengaruh nyata pada kelompok dan tidak memberikan pengaruh
nyata pada perlakuan.
Pemberian pupuk kotoran sapi pada berbagai taraf dosis
( 0 ton.ha-1, 1 ton.ha-1, 2 ton.ha.-1, 3
ton.ha-1,4 ton.ha-1 ) tidak member pengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman pada umur 7 hst dan 14 hst hal ini dikarenakan pada
umur 7 dan 14 hari setelah tanam perakaran tanaman jagung belum berkembang
sempurna dan belum dapat menyerap unsur hara secara maksimal, sehingga unsur
hara yang diberikan belum bisa dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal untuk
melakukan pertumbuhan. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan
unsur N dan K pada pupuk kotoran sapi sangat rendah. Padahal unsur N sangat
diperlikan oleh tanaman untuk pembentukan klorofil, dan klorofil sendiri
merupakan akseptor dalam penyerapan cahaya matahari yang diperlikan tanaman
dalam proses fotosintesis agar dapat menghasilkan fotosintat yang diperlukan
tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan juga perkembangan. Menurut Sumeru
Ashari (1995) menyatakan, bahwa nitrogen
didalam tanaman berfungsi sebagai penyusun protoplasma, molekol klorofil, asam
nukleat dan sam amino yang merupakan penyusun protein, jika terjadi difisiensi netrogendapat
menyebabkan pertumbuhan vegetative maupun generative tanaman terganggu.
Unsur P berperan dalam hal pembelahan sel,
perkembangan sel, kekuatan batang, kekebalan terhadap penyakit tertentu,
pembentukan protein dan mineral. Tanaman yang keku rangan unsur P gejalanya
daun berwarna keunguan atau kemerahan. Unsur P merupakan komponen penyusun
membrane sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun nukleotida ( bahan
penyusun asam nukleat). Selain itu juga sebagai karbohidrat, memacu pertumbuhan
bunga dan buah serta menentukan kemampuan berkencambah biji yang dijadikan
benih, mempercepat pematangan buah dan memperkuat batang agar tidak mudah
roboh.
Unsur K berperan
dalam meningkatkan system perakaran, penghilang efek rebah dan penembahan
kekebalan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya
batanag dan daun menjadi lemas/ rebah, daun berwarnahijau gelap kebiruan tidak
hijau segar dan batang tidak sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul
bercak coklat pada pucuk daun.
Keadaan inilah
salah satu yang menyebabkan semua peubah tidak berpengaruh nyat terhadap
perlakuan dosis pupuk kotoran sapi, karena daya adaptasi serta kemampuan
tanaman untuk menyerap unsur hara melalui pemupukan sama, sehingga proses
pertumbuhan tanaman jagung.
Menurut
Dwijoseputra (1994) bahwa factor lingkungan seperti suhu, kelembaban, radiasi
matahari dan pH memengaruhi kerja mikroorganisme, sehingga kurang maksimal
dalam melakukan perombakan, akibatnya proses dekomposis terhambat yang
akhirnuya berpengaruh terhadap nsur hara yang diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan tanaman.
Bahan organik
yang mempunyai C/N rasio yang masih tinggi berarti bahan organiknya masih
mentah. Index C/N rasio merupakan salah satu index yang digunakan sebagai
indicator hasil dikomposisi baik atai tidak. Index C/N rasio ini juga dapat
sebagai indicator kualisasi hasil. Semakin kecil index rasio menunjukkan
kualitas hasil yang semakin baik. Dalam suatu proeses dikomposisi, senyawa C
digunakan oleh organism sebagai sumber energy dan unsur N untuk sintesa
protein. Jika rasio C/N tinggi, dikomposis berjalan lambat karena otganisme
kekurangan N untuk proses sintesa protein.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, mak dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Perlakuan
pemberian dosis pupuk kotoran sapi tidak memberikan pengaruh yang nyat terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea
mays L.) pada tanah humus.
2.
Perlakuan dosi
pupuk kotoran sapi tidak berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati seperti
tinggi tamanan dan banyak jumlah daun umur 7 dan 14 hari setelah tanam.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil praktikum maka dalam bududaya tanaman
pangan seperti jagung pada tanah humus khususnya di Desa Kandang Jaya Kecamatan
Lampihong Kabupaten Balangan, disarankan :
1.
Membudidayakan
tanaman jagung ditanah humus, sebaiknya menggunakan dosis pupuk kotoran sapi
yang lebih tinggi.
2.
Melakukan
penelitian lanjutan terhadap tanaman jagung dengan menggunakan pupuk kotoran
sapi dengan berbagai taraf disis yang lebih tinggi.
3.
Pemberian pupuk
kotoran sapi lebih dulu ( 1 bulan sebelum tanam).
Comments
Post a Comment