Dosis pupuk kandang untuk tanaman jagung


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
     Menurut Subroto (2009:01) bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur organik serta dapat memperkuat akar tanaman jagung. Itulah sebabnya pemberian pupuk organik ke dalam tanah sangat diperlukan agar tanaman yang tumbuh di tanah itu dapat tumbuh dengan baik.
Dari kenyataan yang ada bahwa banyak masyarakat yang berpendapat khususnya petani bahwa kotoran ayam sangat baik jika diberikan pada tanaman jagung namun harus menggunakan dosis dan tata cara tertentu.menurut banyak orang,selain manfaat manfaatnya yang besar kotoran ayam sangat mudah diperoleh karena tidak sebanyak orang yang memelihara sapi ataupun kambing yang kotoranya sama-sama dijadikan pupuk organk.
Menurut pendapat penulis bahwa pemberian pupuk organik khususnya kotoran ayam,dapat memperbaiki struktur tanah karena kotoran ayam banyak mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan tanaman khususnya tanaman jagung yang tumbuh pada tanah tersebut.sehingga setelah tanah diberi kotoran ayam maka tanaman jagung yang tumbuh di tanah tersebut dapat tumbuhdengan subur dan cepat tinggi. Keingintahuan keterkaitan antara kotoran ayam dengan pertumbuhan tanaman jagung inilah yang membuat penulis mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai bagamana pengaruh pemberian kotoran ayam dan pupuk urea terhadap perkembangan dan  pertumbuhan tanaman jagung?

1.3 Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah menjelaskan Seberapa besar pengaruh pemberian kotoran ayam dan pupuk urea terhadap perkembangan dan  pertumbuhan tanaman jagung.

1.4 Hipotesis
Dari latar belakang dan rumusan masalh yang ada maka penulis menentukan sebuah hipotesa bahwa pertumbuhan tanaman yang dipupuk dengan kotoran ayam akan lebih subur dari tanaman jagung yang dipupuk dengan urea.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kotoran Ayam


           Menurut Ali (1991:394) kotoran ayam merupakan kotoran yang di keluarkan oleh ayam sebagai proses makananyang disertai urine dan sisa-sisa makanan lainya.

           Menurut Widodo (2008:05) kotoran ayam atau bahan organik merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, serta berperan cukup besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah serta lingkungan. Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus atau bahan organik tanah.

        Bahan organik berfungsi sebagai “pengikat” butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi seperti jerami dan sekam memberikan pengaruh yang lebih besar pada perubahan sifat-sifat fisik tanah dibanding bahan organik yang telah terdekomposisi seperti kompos. 

2.2 Hubungan antara kotoran ayam dengan pertumbuhan jagung
          Menurut Harsono (2009:02) kotoran ayam dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk berbagai komoditas tanaman.salah satunya adalah tanaman jagung karena dapat merangsang pertumbuhan tanaman jagung serta menambah kesuburan tanah yang akan berdampak pada kesuburan tanaman itu sendiri
2.3 Pengertian Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen. Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1.          Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa.
2.          Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain).
3.      Menambah kandungan protein tanaman.
4.      Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.


2.4 Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu.
Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).


BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelian kualitatif. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Dengan merangkai alat kemudian diuji coba dalam sebuah percobaan. Secara lebih rinci pengertian Metode eksperimen adalah suatu cara penelitian, di mana peneliti melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dalam sebuah laporan.

3.2  Alat Dan Bahan
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Dengan merangkai alat kemudian diuji coba dalam sebuah percobaan
a .  Alat
1.    6 buah gelas plastic
2.    Gunting
3.     alat tulis
4.    1 buah plaster

b.  Bahan
1.    Tanah
2.     kotoran ayam
3.    pupuk urea
4.    8 biji jagung
5.    Air secukupnya



3.3 Prosedur Penelitian
Langkah yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Melubangi bagian pojok bawah 6 gelas plastik dengan menggunakan gunting.
2.    Mencampur tanah dengan  kotoran ayam kering dan pupuk urea.
3.    Memasukkkan tanah yang telah dicampur dengan kotoran ayam dan pupuk urea  ke dalam gelas plastic masing masing 3 gelas plastik.
4.    Menanam 8 biji jagung ke masing masing gelas plastic.
5.    Menyiram masing-masing tanaman biji jagung dengan air secukupnya.
6.    Mencatat pertumbuhan masing-masing tanaman jagung selama 7 hari













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1  Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan mencatat setiap hasil pengamatan pada setiap jenis sampel  dalam mempelajari pengaruh perlakuan pemupukan urea dan kotoran ayam,  maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :
No
Hari penelitian
Pertumbuhan Tinggi Tanaman
(cm)
Pupuk Urea
(sampel 1)
Kotoran Ayam
(sampel 2)
1
 Hari  Pertama
-
-
2
Hari Ke-4
5
6
3
Hari Ke-8
15
18
4
Hari Ke-12
17
20
5
Hari Ke-16
23
25
6
Hari Ke-20
29
32
Keterangan
Hidup
Hidup

Tabel Penelitian


4.2  Pembahasan
Dari mulai hari ke -4 dapat terlihat bahwa pertumbuhan kedua sampel mulai terlihat perbedaan yang signifikan mengenai tinggi tanaman pemupukan pada media tanam dengan kotoran urea memberika pertumbuhan yang baik tetapi pemupukan media dengan kotoran ayam menunjukan pertumbuhan yang lebih baik. Hal tersebut akan coba kami jelaskan sebagai berikut.
Unsur Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada dibandingkan unsur lainnya (Salisbury dan Ross 1995). Bila N cukup dan kondisi pertumbuhan yang baik maka protein akan terbentuk. Pada kondisi karbohidrat sedikit disimpan pada bagian vegetatif, maka protoplasma akan lebih banyak dibentuk, sehingga tanaman akan sukulen karena protoplasma banyak mengandung air (Havlin et al., 1999).
Dari hasil penelitian Djamaan (2006), pemberian urea 0,3 g/pot memberikan produksi lebih tinggi (61,1 g) dari tanpa pemberian Urea (60,4 g). Namun penambahan dosis pupuk Urea dari 0.3 g/pot sampai 1.2 g/pot menunjukkan hasil yang terus menurun bahkan hasilnya lebih rendah dari pada tanpa pemberian urea.
Penambahan Urea terlalu banyak menyebabkan tidak terjadinya keseimbangan pupuk dalam tanah, sehingga tanaman tidak sempurna menyerap hara, akibatnya tanaman tidak berkembang. Penggunaan Urea yang berlebihan mengakibatkan turunnya pH tanah sehingga mikriflora dan fauna mati, tanah menjadi padat dan tata aerasi tanah menjadi jelek, yang akhirnya menghambat perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman. Akibatnya kemampuan tanaman untuk menyerap air dan unsur hara yang tidak mobil seperti P, K dan Zn menurun (Comish, 1984 dan Hammel, 1989).
Di lihat dari parameter lebar daun dan diameter daun, penelitian Djamaan (2006) ini juga menunjukkan hasil yang sama dari parameter hasil tanaman. Peningkatan hasil akibat penambahan pupuk Urea ini disebabkan karena tanaman selada merupakan sayuran yang dipanen pada masa vegetatif. 
Kotoran ayam terdiri dari tingkat tinggi nitrogen, dan tingkat rata-rata fosfor dan kalium. Tergantung pada kesehatan, diet dan umur hewan, tingkat ini dapat bervariasi. KomposBau pupuk kompos ayam tidak sekuat beberapa pupuk. Ketika dicampur dengan kompos lain, kotoran ayam mempertahankan kelembaban di sekitar akar dan menjaga lapisan atas tanah menjadi terlalu panas. OrganikAyam adalah pupuk kandang kompos alami dan bebas dari bahan kimia yang dapat masuk ke tanah. Ini berisi ” baik” bakteri yang memecah bahan organik dan membantu lingkungan. PenyimpananBakteri membantu dan nutrisi dalam pupuk kandang ayam ditingkatkan dengan penuaan, sehingga akan mempertahankan manfaat yang lama setelah bulan penyimpanan kering. AksesibilitasJika Anda atau tetangga Anda tidak memelihara ayam, pupuk bisa dibeli di taman yang paling atau toko pertanian pasokan.
Pupuk  kotoran ayam memiliki sumber kalium terbesar dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain yaitu sebesar 1,50 %. Selain itu, dalam pupuk kandang kotoran ayam juga mengandung unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molybdenum (Mo). Pupuk kandang kotoran ayam lebih cepat matangnya dari pada pupuk kandang jenis lainnya. Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kotoran ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena kotoran ayam relative lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan kotoran hewan yang lainnya. (Hartatik, 2004).
Uraian diatas menjelaskan bahwa urea memiliki kandungan nitrogen yang sangat dibutuhakan tanaman untuk tumbuh kembangnya tetapi pupuk ayam juga memliki kandungan yang sama ditambah nilai lebih yaitu mudah terdekompisis atau diserap akar karena cepat menatu dengan tanah, ditambah kandungan mineral lain serta kandungan hara mikro yang komplek menjadikan media yang dipupuk dengan kotoran ayam  memliki kandungan hara yang kaya sehingga menunjang kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih maksimal.
Dari penenelitian ini didapati bahwa pertumbuhan kedua sampel adalah baik, tetapi pertumbuhan tanaman dengan media tanam yang dipupuk dengan kotoran ayam menunjukan pertumbuhan lebih baik dari sampel yang di pupuk dengan urea.


BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1.    Pemupukan adalah hal yang penting dalam proses budidaya tanaman jagung, agar kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi..
2.    Pertumbuhan  kedua sampel adalah baik, tetapi pertumbuhan tanaman dengan media tanam yang dipupuk dengan kotoran ayam menunjukan pertumbuhan lebih baik dari sampel yang di pupuk dengan urea.


 5.2 Saran-saran
Dari kesimpulan yang didapat maka penulis memberikan saran berikut ini:
1.    Pada proses budidaya tanaman jagung diharapkan dapat memberikan pemupukan yang tepat baik dosis maupun jenis pupuk.
2.    Petani diharapakan dapat menggunakan pupuk organik seperti kotoran ayam karena selain dapat meningkatkan hasil budidaya juga dapat memperbaiki struktur tanah.
3.    Penelitian ini masih bersifat rintisan maka perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut agar lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

 Lutfi,Achmad 2009 Kandungan Tanaman Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol 5 No I (http://www.chem-is-try.org  diakses 12 Maret 2009)

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Jenjet jagung

Sistem tanam jajar legowo pada tanaman jagung