Dosis pupuk organik pada tanaman jagung
PENDAHULUAN
Permintaan jagung akhir-akhir ini terus meningkat
untuk kebutuhan bahan baku industri maupun pakan ternak. Dilain pihak
produksi dalam negeri belum mampu mengimbangi kebutuhan nasional.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain karena kwalitas tanah rendah akibat berkurangnya kandungan bahan organik tanah. Untuk mengatasi kejadian tersebut pemberian bahan organic kedalam tanah diperlukan untuk memperbaiki kualitas tanah.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain karena kwalitas tanah rendah akibat berkurangnya kandungan bahan organik tanah. Untuk mengatasi kejadian tersebut pemberian bahan organic kedalam tanah diperlukan untuk memperbaiki kualitas tanah.
MANFAAT PUPUK ORGANIK
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, baik efisiensi fisik maupun efisiesi ekonomi bila dikombinasi dengan pupuk anorganik
2. Meningkatkan kualitas hasil
3. Meningkatkan kadar bahan organik tanah
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, baik efisiensi fisik maupun efisiesi ekonomi bila dikombinasi dengan pupuk anorganik
2. Meningkatkan kualitas hasil
3. Meningkatkan kadar bahan organik tanah
BEBERAPA JENIS DAN KANDUNGAN HARA PADA PUPUK ORGANIK
Di Sulawesi Selatan telah banyak diproduksi dan beredar pupuk organic, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Biocompta
1. Biocompta
- Nitrogen (0,7 – 1,3 % N) = 15 – 29 kg urea/t bahan
- Fosfat (1,5 – 2,0 % P2O5) = 46 -56 SP-36/t bahan
- Kalium (0,5 – 0,8 % K2O) = 10 – 16 KCl/t bahan
- Kalsium (3,0 – 4,0 % Ca O)
- Magnesium (0,5 – 0,7 % Mg)
- C-Organik (C) = 10,0 – 11,0 %
- C/N ratio = 14,0 - 18,0
- pH = 8,7
- Nitrogen (1,08 % N) = 23,5 kg urea/t bahan
- Fosfat (1,35 P) = 37,8 SP-36/t bahan
- • Kalium (1,20 % K) = 44,2 KCl/t bahan
- Kalsium (9,22 % Ca)
- Magnesium (1.16 % Mg)
- Natrium (Na = 0,21 %
- Besi (fe) 0,35 ppm
- Mangan (Mn) = 335 ppm
- Zn = 91 ppm
- Cu = 33 ppm
- Nitrogen (1,10 N) = 23,6kg urea/t bahan
- Fosfat (0,13 % P), 16,7 kg SP-36/t bahan
- Kalium (0,32 % K) = 11,8 kg KCl/t bahan
- Kalsium (0,42 % Ca)
- Magnesium (1.15% Mg)
- Natrium (Na = 0,03 %)
- Besi (fe) = 290 ppm
- Zn = 9 3 ppm
- Cu = 54 ppm
- Nitrogen (0,54 % n) = 11,6 kg urea/t bahan
- Fosfat (0,54 % P) = 69,2 SP-36/t bahan
- Kalium (0,19 % K) = 7 kg KCL/t bahan
- Kalsium (1,77) % Ca O
- Magnesium (0,45 % Mg)
- Natrium (Na = 0,10 %
- Besi (fe) = 2,26 %
- Mangan (Mn) = 571 ppm
- Zn = 167 ppm
- Cu = 54 ppm
5. Panen Mas
- Notrogen (1,26 % N) = 27 kg urea/t bahan
- Fosfat (0,50 % P) = 64,12 SP-36/t bahan
- Kalium (0,19 % K) = 7 kg KCL/t bahan
- Kalsium (4,18 % Ca)
- Natrium (Na) = 0,13 %
- Total N (1,80) = 38,6 kg urea/t bahan
- P2O5 (1,60 %) = 44,8 kg SP-36/t bahan
- K2O (1,80 %) = 5,2 kg KCL/t bahan
- Ca O (2,80 %)
- C/N ratio = max 20 %
- PH = 6,5 – 7,5
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN JAGUNG
- Apabila pupuk yang digunakan dalam bahan jadi dari produsen pupuk organic (kompos) gunakan sekitar 2 ton/ha atau 50 – 60 gr perlubang tanam.
- Cek komposisi pupuk organik yang akan di gunakan
- Jumlah pupuk an-organik yang digunakan dikurangi sesuai dengan jumlah hara yang dikandung pupuk organik
- Cara menghitung penggunaan pupuk an-organik, bila kita menggunakan pupuk organik yaitu :
- Hitung jumah kandungan hara dalam pupuk organik yang akan digunakan dengan cara mengalikan antara kadar hara yang ada dalam pupuk organik yang akan digunakan
- Tentukan jumlah pupuk an-organik yang akan digunakan (sesuaikan dengan rekomendasi pupuk di setiap wilayah pengembangan atau yang telah dilakukan)
- Kurangi takaran pupuk an-organik yang akan dipakai dengan kandungan hara yang terdapat dalam pupuk organik
- Cara aplikasi sebelum tanam (sesudah olah tanah terakhir) atau diberikan pada saat tanam dengan cara menutup lubang tanam atau dilarik
- Pupuk an-organik diberikan 2 kali, pertama 7-10 hst (1/3 dosis Urea + seluruh SP-36, KCL dan ZA) dan pemupukan kedua pada 30-35 hari setelah tanam dengan dosis 2/3 bagian Urea.
Comments
Post a Comment