Analisa usaha budidaya jagung


Jagung merupakan jenis lima (5) tanaman penting dunia setelah beras (padi), jagung tergolong tanaman semusim jenis serealia (biji-bijian), tanaman ini berasal dari negara Amerika yang berkembang luas di Asia khusus Asia Tenggara termasuk Indonesia, pemanfaatan tanaman jagung di Indoensia sebagian besar digunakan bahan pangan, pakan ternak dan bioetanol.
Tanaman jagung mampu tumbuh di ketinggian 1000-1800  meter dpl, memerlukan media tanah yang gembur, tanah lempung, lempung berpasir, dan mengandung bahan oraganik, memiliki keasaman tanah (pH) 5,5-7, dengan aerasi aliran air yang baik, kelembapan suhu 20-30 ˚Celcius dengan tingkat kemiringan kurang dari 8 %.
Kenapa saya memilih jagung manis jenis merek dagang Sweet Gold F1 karena memiliki keunggulan pertumbuhan tanaman kuat dengan batang kokoh, tahan rebah, warna bulir kuning keemasan dengan masa panen 70-80 hari. Selain itu juga minat terhadap jagung manis terbilang tinggi sebagai olahan pangan jajan pasar dalam bentuk aneka rasa hal ini menjadikan jagung manis memiliki pengemar dihati orang Indonesia karena rasa manis, lembut dan gurih pada jagung tersebut. Manfaat besar yang tidak langsung dirasakan penikmat jagung antara lain; jagung sangat baik dalam mengontrol penyakit diabetes, pencegah penyakit jantun dan menurunkan hipertensi. Tinggi kandungan serat dalam jagung bermanfaat untuk mencegah penyakit pencernaan seperti sembelit, wasir dan  kanker.

Budidaya Jagung Manis (Sweet Gold F1)

Persiapan Lahan Tanam

Persiapan lahan merupakan tahap awal pembudidayaan tanaman khusus tanaman jagung untuk menentukan calon lahan yang akan digunakan sehingga sesuai dengan syarat tumbuh jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Adapun  hal-hal yang dipersiapkan untuk persiapan lahan antara lain:
Penentuan Pengolahan tanah. Tujuan pengolohan tanah untuk memperbaiki struktur tanah agar pertumbuhan akar untuk mengambil unsur hara didalam tanah dengan baik. Pengolahan tanah pada tanaman tanaman jagung meliputi:
Pembajakan dan Bedengan. Pembajakan berfungsi untuk meratakan sekaligus mengemburkan tanah sehingga siap tanam. Pembajakan dilakukan bisa dilakukan manual (cangkul) atau secara mekanik (mesin bajak traktor)dengan kedalaman 20-30 cm. Pembuatan bedengan bertujuan menjadi saluran irigasi apabila terjadi kekeringan dan pada musim penghujan tidak tergenang dengan lebar bedengan 3-4 meter, jarak antar bedengan 30-35 cm.

Persiapan Benih

Tujuan persiapan benih untuk mengetahui asal usul tanaman, mendapatkan benih jagung  berkualitas dan menentukan kebutuhan benih. Jenis varietas unggul ; Genjah warangan, Genjah Abimanyu, Arjuna, Hibrida C 1, Hibrida CP 1,CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro dan Pandu. Jenis varietas unggul tidak sulit untuk mencari di kios-kios pertanian bisa ditemukan keberadaanya.
Perhitungan kebutuhan benih jagung manis:
  • Jarak Tanam 25 cm x 15 cm.(0,25 m x 0,15 m)
  • Kerapatan tanaman: 263.157/ha.
  • Kebutuhan bibit/ha : 525.314/ha/tugalan (setiap tugalan berisi 2 benih jagung manis)
  • (perkiraan jumlah luasan tanam menyesuaikan apabila kurang dari 1 hektar).
  • Kebutuhan benih jagung manis/hektar : 6-7 kg/ha.
    Harga benih jagung manis merek dagang Sweet Gold F1 : Rp.30.000-40.000/250 gram.

Persiapan Tanam

Bertujuan untuk memastikan kapan waktu yang baik untuk dilakukan penanaman,sesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar,atau waktu panen harga jagung kering yang dihasilkan memiliki harga yang baik. Persiapan tanam meliputi:
Waktu penanaman. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan dibulan Oktober dan Nopember (disesuai masing daerah karena waktu musim hujan berbeda-beda).
Cara penanaman. Bertujuan untuk mengetahui pola tanam yang ideal untuk mengoptimalkan lahan sehingga mampu berproduksi tinggi.  Membuat lubang 5 cm dengan jarak tanam 25 cm x 15 cm dengan kebutuhan benih jagung 525.314 benih/ha, setiap tugalan berisi 2 benih kemudian tutup kembali.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharan merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dalam semua budidaya apapun karena dalam proses budidaya pemeliharan menjadi tolak ukur keberhasilan budidaya. Pemeliharan tanaman jagung meliputi :
Pemupukan 
Bertujuan untuk memastikan ketersedian unsur hara (mikro dan makro)didalam tanah tercukupi. Waktu pemupukan ideal diberikan diawal musim penghujan dan diakhir penghujung musim kemarau disesuaikan dengan umur tanaman, ada tiga (3) tahapan pemupukan pada tanaman jagung yang meliputi:
  • Pemupukan Tahap I. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman jagung memasuki 15 hari dengan komposisi dosis Urea 250 kg/ha,SP-36 100 kg/ha dan KCL 100 kg/ha. Cara pemupukan disebar kemudian ditimbun.
  • Pemupukan Tahap II. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman jagung memasuki 35 hari dengan komposisi dosis Urea 250 kg/ha dan KCL 100 kg/ha. Cara pemupukan disebar.
  • Pemupukan Tahap III. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman jagung memasuki 50 hari dengan komposisi dosis Urea 250 kg/ha dan Phonska 150 kg/ha. Cara pemupukan seperti dilakukan pada tahap II.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan bertujuan untuk menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar) berperan sebagai pesaing dengan tanaman utama dalam mendapat unsur hara, penyiangan gulma pada tanaman jagung dilakukan 3 (tiga) kali selama masa tanam, kebijakan dilakukan penyiangan apabila populasi gulma telah melebihi ambang ekonomi, penyiangan dapat dilakukan dengan manual (coret dan cangkul) dan kimiawi (pestisida:Herbisida) pada umur tanaman 15-21 hari, 35-40 hari dan 50-55 hari.Pembumbunan bertujuan untuk remahkan dan gemburkan tanah. Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.
Penyulaman dan Pengairan
Penyulaman bertujuan untuk menganti tanaman jagung yang mati dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan apabila ada bibit jagung yang mati. Pengairan bertujuan untuk memastikan ketersedian ketercukupan air dilahan, pengaiaran begitu penting apabila telah memasuki musim kemarau. Pengairan dilakukan 2 minggu setelah pemberian pupuk dan kekeringan akibat kemarau.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengurangi dan mencegah terhilang populasi tanaman jagung disebabkan oleh penyakit dan hama penggangu, pengendalian dapat dilakukan manual (menganti tanaman yang mati terserang hama dan penyakit dengan tanaman baru) kemudian cara mekanis (penggunaan insektisida dan fungisida).
Hama utama tanaman jagung antara lain; ulat grayak, ulat tanah dan ulat pengerek. Pengendalian terpadu dengan penyemprotan insektisida merek dagang Dusban EC atau Spontan EC, pengaplikasi pengendalian pada umur 25 hari dan 40 hari atau dengan melihat tingkat serangan hama tersebut baru dilakukan tindakan penyemprotan.
Penyakit utama tanaman jagung antara lain; bercak daun,busuk batang, busuk pelepah, dan penyakit layu. Pengendalian terpadu dengan fungisida merek dagang Dithane 80 WP, pengaplikasi pengendalian pada umur 35 hari dan 45 hari dengan melihat tingkat serangan.

Panen Dan Pasca Panen

Panen tanaman jagung manis dapat  dilakukan pada umur 70-80 hari dengan ciri-ciri; daun mulai mengering hampir 80 %, kulit (klobot) tampak mengering, tongkol buah jagung tampak padat dan keras dan warna buah kuning bening dan mengkilat. Panen dilakukan dengan cara memutar agar mematahkan tangkai buah jagung.
Pasca Panen merupakan tahapan terbilang penting dalam tahapan menciptakan jagung kering berkualitas.untuk jagung manis tidak melalui tahapan pemilpilan biji dan penjemuran karena untuk jagung manis bisa dijual utuh buah jagung.

Tabel Analisis Modal Budidaya Jagung Manis

post-tabel-analisis

Comments

Popular posts from this blog

1 kg jagung berapa buah

Cara menanam jagung di gelas aqua

Jenjet jagung