Agar jagung bertongkol besar
Jagung tipe baru dengan dua kelebihan,
yaitu kaya vitamin A (beta karoten) dan bertongkol empat sebentar lagi
akan mengisi pasar perjagungan di Indonesia. Jagung jenis baru ini
merupakan hasil persilangan materi genetik Universitas Gajahmada (UGM)
dan Badan Litbang Pertanian (UPT Balai Penelitian Tanaman Serealia).
Menurut pemulia UGM, Dr Budi Setiadi Daryono, empat tongkol itu terdiri
atas dua jenis, yakni jagung muda manis (sweet baby corn) dan jagung tua
masing-masing dua tongkol. Pekebun yang menanam jagung ini bisa panen
dua kali, dua tongkol terbawah dipanen sebagai jagung manis muda dan
yang atas sebagai jagung pipilan. Artinya, petani akan memperoleh
keuntungan berlipat dari budidaya jagung bertongkol empat ini.
Kelebihan lain, jagung ini juga lebih
kaya beta karoten. Kadar beta karoten dalam biji jagung mencapai
0,081-0,114 ppm, tiga kali lebih tinggi dibanding jagung biasa yang
kandungan beta karotennya hanya berkisar 0,038-0,048 ppm. Beta karoten
atau karotenoid merupakan keluarga fitonutrien yang mewakili salah satu
kelompok besar pigmen pada tanaman. Senyawa ini salah satu dari 50
karotenoid yang dikenal sebagai senyawa provitamin A. Tubuh dapat
mengkonversi betakaroten menjadi retinol yang merupakan bentuk aktif
dari vitamin A. Mengonsumsi makanan kaya betakaroten membantu mencegah
kekurangan vitamin A, yang penting untuk menjaga kesehatan mata, tulang,
kulit, metabolism yang sehat serta menjaga kekebalan tubuh.
Menurut Budi, budidaya jagung bertongkol
empat ini tidak berbeda dengan jagung pada umumnya. Panen pertama
ketika tanaman berumur 48-50 hari setelah tanam. Ketika itu pekebun
memetik dua tongkol baby sweet corn atau jagung muda yang biasa
dijadikan
bahan sayuran. Jika populasi 44.000 tanaman per ha, maka pekebun bisa memanen 1,2 ton baby
corn. Produksi itu memang lebih rendah daripada hasil budidaya monokultur yang
panen kedua saat tanaman berumur 63-65 hari atau paling cepat 15 hari usai panen
perdana.
bahan sayuran. Jika populasi 44.000 tanaman per ha, maka pekebun bisa memanen 1,2 ton baby
corn. Produksi itu memang lebih rendah daripada hasil budidaya monokultur yang
panen kedua saat tanaman berumur 63-65 hari atau paling cepat 15 hari usai panen
perdana.
tanaman. Bobot sebuah tongkol jagung manis 75 gram. Ukuran tongkol
berkisar 18-20 cm dan diameter 5-6 cm. Pengukuran kadar gula menunjukkan angka
120 briks. Adapun budidaya jagung manis secara monokultur menghasilkan 8 ton per ha. Artinya produktivitas jagung baru itu di bawah produksi jagung secara monokultur dengan satu tongkol. Menurut Budi dari sisi bobot jagung ini memang kalah dibanding jagung manis
biasa. Namun, dari sisi jumlah jauh lebih unggul. Lagi pula di pasaran jagung
manis dijual berdasarkan satuan tongkol, bukan bobot.
Comments
Post a Comment