1 kg jagung berapa buah
Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Peranan jagung selain sebagai pangan dan pakan, sekarang banyak digunakan sebagai energi serta bahan baku industri lainnya yang kebutuhannya setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, peluang peningkatan produksi jagung dalam negeri masih terbuka lebar, baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam, atau melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP).
Informasi tentang tantangan dan peluang dalam usaha pengembangan jagung serta teknologi budidaya jagung,
baik dilahan kering ataupun di lahan sawah/tadah hujan serta teknologi
pasca panen jagung sudah diupayakan disampaikan kepada para petani,
terutama melalui kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Jagung.
Produksi/hasil panen tanaman jagung yang telah dicapai oleh para petani perlu dihitung melalui kegiatan pendugaan hasil yang lebih tepat. Menurut Balai
Penelitian Tanaman Serealia (Panduan Teknis Menduga Hasil Jagung
Sebelum dan Sesudah Panen) bahwa cara ubinan yang umum dipakai
menghitung hasil jagung, hasilnya cenderung bias karena angka dugaan
lebih tinggi dari angka sesungguhnya. Untuk memperbaiki hasil dugaan,
faktor populasi tanaman dan kadar air harus diperhatikan.
Menurut
Panduan Teknis Menduga Hasil Jagung Sebelum Dan Ketika Panen (Balai
Penelitian Tanaman Serealia) pendugaan hasil jagung biasanya dilakukan
dengan mengukur 3 (tiga) variabel, yaitu populasi tanaman, ukuran biji
dan jumlah biji dalam 1 (satu) tongkol.
1. Menentukan populasi tanaman
Komponen teknologi dasar pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung mensyaratkan bahwa populasi tanaman berkisar 66.000 – 75.000 tanaman /ha. Populasi ini dapat dicapai dengan jarak tanam 70 – 75 cm x 20 cm (1 biji/lubang tanaman) atau 70 – 75 cm x 40 cm (2 biji/lubang tanaman) dengan benih yang mempunyai daya tumbuh >95 %.
Untuk menentukan
populasi tanaman nyata dilapangan dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah tanaman setiap 5 (lima) meter, jika pertanaman dilakukan dalam
barisan. Penghitungan dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali secara acak pada baris contoh, dan diukur jarak antar barisan. Gunakan angka rata-rata. Hitung jumlah populasi dengan rumus sebagai berikut ;
Jumlah tanaman per ha
= Jumlah tanaman dalam luasan 5 m x 10.000 / 5 x jarak antar baris
Jika
pertanaman tidak teratur maka hitung jumlah tanaman pada luasan 20 m
persegi ( 4 x 5 m ) dan dilakukan secara acak pada 10 (sepuluh) tempat.
Jumlah populasi dihitung dengan rumus berikut ;
Jumlah tanaman per ha
= Jumlah tanaman dalam luasan 20 m² x 10.000 m² / 20
2. Ukuran biji
Ukuran
biji bervariasi antar varietas, karena yang diduga adalah hasil akhir
maka digunakan angka jumlah biji per kg pada kadar air 15%, diasumsikan
3500 biji dalam 1 kg jagung. Namun bila ada informasi berat 1000 biji
(dalam deskripsi varietas) maka dapat digunakan angka ini. Varietas Pioneer
21 mempunyai bobot 1000 biji sebesar 311 gram, artinya setiap 1 kg biji
Pioneer 21 memiliki 3215 butir, yakni dengan menghitung (1000/311 x
1000).
3. Jumlah biji dalam 1 tongkol
Ditentukan dengan cara mengambil 10 (sepuluh) tongkol secara acak, kupas kelobot dan hitung jumlah biji per baris (a) serta jumlah baris per tongkol (b). Jumlah biji per tongkol adalah C = a x b .
Produksi Jagung
Produksi jagung dalam kg/ha dapat dihitung dengan rumus:
Produksi = a x b x C x1/3500.
a = Jumlah tanaman/ha
b = Jumlah tongkol/tanaman
C = Jumlah biji per tongkol
b = Jumlah tongkol/tanaman
C = Jumlah biji per tongkol
Jumlah tongkol /tanaman berdasarkan kondisi umum di lapangan.
Comments
Post a Comment