Cara tanam jagung pioneer
Jagung hibrida pioneer merupakan jagung yang sudah melalui proses uji coba di Indonesia. Jagung hibrida merupakan salah satu jagung yang sudah dilakukan penelitian guna peningkatan produkivitas di pusat penelitian pioneer di Negara Thailand dan Philipina. Berdasarkan hasil kegiatan penelitian tersebut, diperoleh jagung hibrida dengan varietasi yang memiliki ciri khas dengan tingkat produktivitas yang tinggi serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini adalah keunggulan yang di miliki oleh jagung hibrida. Tidak hanya itu, keistimewaan lainnya yaitu, jagung hibrida memiliki tongkol jagung yang kecil, namun biji jagung yang di hasilkan besar-besar. Keunggulan lain pada perakaran yang kokoh dan daun yang tumbuh dapat dijadikan sebagai pakan ternak.
Adanya keunggulan seperti diatas, maka diharapkan masyarakat petani Desa Togubang ikut serta dalam penanaman jagung hibrida pioneer. Langkah awal yang dilakukan yaitu, dengan cara mendatangkan salah satu tim pioneer yang sudah berpengalaman dalam bidang budidaya jagung hibrida pioneer. Budidaya jagung yang benar diterapkan di Desa Togubang dengan cara membiasakan kebiasaan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan yang salah. Kebanyakan petani menanam jagung tidak menerapkan teknik budidaya yang benar. Sehingga, hasil produksi pun tidak maksimal. Bahkan, hasil panen hanya mencukupi untuk di konsumsi sendiri. Dalam bercocok tanam jagung, petani hanya menebar benih jagung di lahan yang sudah diolah tanpa menggunakan jarak tanam yang benar serta kualitas benih yang digunakan untuk penanaman yang kurang baik sehingga pertumbuhan tanaman jagung yang ditanam tidak seragam.
Teknik
budidaya jagung yang dilakukan dalam penyuluhan jagung hibrida pioneer yaitu :
1.
Penyiapan benih jagung dalam 1 Ha
dibutuhkan sebanyak 17 kilogram benih jagung hibrida.
2.
Penyiapan lahan untuk penanaman dengan
cara membajak lahan kemudian diratakan dengan cangkul.
3.
Penanaman benih jagung pioneer dilakukan
dengan tugal sedalam 5 cm untuk 1 butir benih setiap lubangnya. Setelah itu,
menutup lubang tanam dengan pupuk kandang sapi.
4.
Pemupukan dilakukan 3 kali yaitu pada
saat penanaman awal, kemudian setelah tanaman jagung berumur 3 minggu, dan
berumur 6 minggu. Adapun pupuk yang digunakan untuk penanaman awal yaitu pupuk
ponska, setelah umur 3 minggu dan 6 minggu yaitu pupuk urea.
5.
Penyiangan dilakukan sebelum dan sesudah
pemupukan. Setelah itu dilakukan pembumbunan supaya pupuk dapat terserap dan
aliran air nantinya dapat berjalan dengan lancar.
6.
Pengairan dilakukan sebanyak 4 kali.
Pertama ketika selesai penanaman. Setelah itu ketika tanaman jagung berumur 10
hari. Kemudian saat tanaman jagung berumur 25 hari, dan terakhir ketika tanaman
jagung berumur 40 hari setelah tanam.
7.
Pengendalian hama dan penyakit.
8.
Panen dapat dilakukan setelah tanaman
jagung berumur 95 sampai 110 hari.
Gambar
pengolahan tanah.
Gambar
tugal dan penanaman benih jagung hibrida.
Comments
Post a Comment