Posts

1 kg jagung berapa buah

Image
Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Peranan jagung selain sebagai pangan dan pakan, sekarang banyak digunakan sebagai energi serta bahan baku industri lainnya yang kebutuhannya   setiap tahunnya   terus mengalami   peningkatan. Oleh sebab itu, p eluang peningkatan produksi jagung dalam negeri masih terbuka lebar, baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam, atau melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Informasi tentang tantangan dan peluang dalam usaha pengembangan jagung serta teknologi budidaya jagung, baik dilahan kering ataupun di lahan sawah/tadah hujan serta teknologi pasca panen jagung sudah diupayakan disampaikan kepada para petani, terutama melalui kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu ( SL PTT )   Jagung.           Produksi/hasil panen tanaman jagung yang telah   dicapai oleh para petani perlu dihitung melalui kegiatan pendugaan hasil yang lebih tepat. Menurut   Bala

Kebutuhan benih jagung hibrida per hektar

Bagi para petani, menghitung benih seharusnya merupakan suatu kebutuhan. Sebab dari benih inilah, proses usaha tani mereka dimulai. Untuk memudahkan perhitungan, sebetulnya pemerintah telah membuat anjuran atau rekomendasi bahwa untuk 1 ha diperlukan sekitar 25 kg benih. Atas dasar inilah, saya akan menguraikan atau menjelaskan mengapa angka 25 kg jadi patokan. Bila kita tanya kepada petani, ” pak, jarak tanam yang biasa bapak tanan atau yang dilakukan di daerah ini, biasanya berapa?” ” kalo di sini sih, 25 x 25 cm, pak Penyuluh. tapi ada juga yang tanam 20 x 22 cm” ” oh gitu ya, …………..….” Dari dialog singkat itu, dapat kita jadikan patokan untuk menghitung kebutuhan benih tersebut. Dalam 1 ha itu artinya luasan 10.000 m2. Atau untuk mudahnya 1 ha itu 100 m x 100 m 100 m = 10,000 cm Bila jarak tanam 25 x 25 cm, jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha = = 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm = = 400 x 400 = 160.000 tancep Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja maka jumlah rumpun ada 3 x

Cara menghitung kebutuhan benih jagung per ha

Sebelum membahas rumus perhitungan kebutuhan benih sebaiknya kita mengetahui komponen budidaya yang berkaitan dengan kebutuhan benih, yaitu : 1. Benih Hal penting yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan benih adalah informasi berat 1000 benih. Untuk mendapatkannya bisa dengan menghitung dan menimbang berat 1000 benih. Jika tidak ada timbangan untuk menimbang benih, bisa dengan pendekatan jumlah benih dalam kemasan. Misalnya jumlah benih mentimun kemasan 25 gr berisi 800 benih. Dari informasi tersebut kemudian kita bisa hitung berat (gram) dari 1000 benih tersebut. Informasi jumlah benih terkadang ada di keterangan kemasan, namun jika tidak ada maka terpaksa kita harus menghitung jumlah benih per kemasan secara manual. 2. Luas Lahan Informasi luas tanam diperlukan karena penanaman akan dilakukan diatas bidang yang akan dibagi dengan jarak tanam. Hasil pembagian akhirnya berupa jumlah populasi tanaman. Ukuran luas tanam di berbagai daerah mempunyai perbedaa

Produktivitas jagung per hektar

Sebuah varietas benih jagung baru kembali dilepas oleh PT. BISI Internationak Tbk pada tahun 2011, yaitu Benih Jagung Super Hibrida BISI-18. Jagung Super Hibrida BISI-18 merupakan jagung hibrida silang tunggal (single cross), yang baik sekali bila ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Salah satu keunggulan dari jagung Super Hibrida BISI-18 ini muncul saat awal pertumbuhan tanaman, vigor tanaman yang sangat kuat dan kecepatan pertumbuhan yang sangat baik, membuat jagung Super hibrida BISI-18 menyenangkan dan menimbulkan optimisme pada produksi yang tinggi. Ditambah dengan kondisi tanaman yang sangat seragam akan semakin melegakan. Tinggi tanaman jagung super hibrida BISI-18 mencapai sekitar 230 cm, batang dan daun berwarna hijau gelap. Daun bertipe medium dan tegak, sedangkan batang tanaman besar, kokoh dan tegak. Jagung super hibrida BISI-18 mempunyai ketahanan terhadap penyakit penyakit karat

Alat dan mesin pertanian jagung

Image
1. Mesin Perontok Jagung Spesifikasi Mesin Perontok Jagung : Dimensi Keseluruhan (PxLxT) : 1890 x 1610 x 1490 mm Unit Hopper (PxLxT) : 450 x 450 x 300 mm Motor Penggerak : Honda GX 200 (6.5 HP) Silinder Pemipil : Dia.= 350 mm & P= 910 mm Outlet Utama (PxL) : 200 x 145 mm Outlet Tongkol (PxL) : 200 x 200 mm Kipas Penghembus Aksial : Ф 320 mm Kapasitas Pengumpanan : 3759, 62 kg/jam Kapasitas Pemipilan : 1420,80  kg/jam Tingkat Kebersihan : 99,77% TEST REPORT NUMBER : 521.31/33/PLT/MEKTAN/PJ/2015 ISO : 14001 : 2004, 18001 : 2007, 9001 : 2008 2. Mesin perontok jagung 1 jalur Spesifikasi Mesin perontok jagung 1 jalur : Single Roller Motor 2 HP Capacity : ≥1200kg/h CBM : 810x460x810 mm Weight : 50KG 3. Mesin perontok jagung 2 jalur Spesifikasi Mesin perontok jagung 2 jalur : Model : Double Roller Motor : 1.5-2.2 kw Spindle Speed : 1400-1650 (r/min) Capacity : ≥1500 (kg/h) Power Consumption : ≤23 (kw.h/t) 4. Mesin perontok jagung Single Corn Spesifikasi Mesin perontok

Panen jagung per hektar

Tahukah Anda, bahwa varietas-varietas jagung hibrida yang ada sekarang ini secara genetik sebenarnya memiliki potensi hasil panen hingga 20 ton biji kering per hektar?? Pertanyaannya adalah; jika memang tanaman jagung sebenarnya memiliki potensi produksi yang begitu tinggi, mengapa fakta menunjukkan bahwa selama ini hasil panen yang diperoleh petani masih sangat jauh berbeda dari potensinya? Jawabnya; karena petani kehilangan potensi tersebut. Apa penyebab hilangnya potensi tersebut? Sebagai tanaman tipe C4, jagung membutuhkan cahaya matahari secara penuh sepanjang pertumbuhannya. Jika bisa mengoptimalkan cahaya matahari yang menyinari areal pertanaman jagung dan memanfaatkannya untuk merubah unsur hara yang diserap menjadi gula dan karbohidrat, -melaluiproses fotosintesis-, untuk pembentukkan biji-biji jagung, bukan tidak mungkinhasil tertingi bisa dicapai. Pernahkah Anda berpikir; ¤ Berapa banyak butir biji jagung yang dibutuhkan agar diperoleh hasil panen 1

Pasca panen tanaman jagung

PENDAHULUAN Pasca panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca panen dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bahkan produk kehilangan nilai ekonomi. Karena itu penanganan pasca panen secara benar perlu  mendapat prioritas dalam proses produksi usahatani Menurut para ahli dalam proses produksi jagung, energi yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi sekitar 32% dari total energi yang dibutuhkan sedangkan untuk penanganan panen dan pasca panen mencapai 72%. Hal ini menunjukan bahwa penanganan panen dan pasca panen secara benar membutuhkan curahan kerja yang cukup besar,  sebagai gambaran energi yang dibutuhkan dalam proses produksi jagung sebagai berikut: -                 Pembajakan 16% -                 Pemeliharaan dan penanaman 12% -                 Pemanenan 6% -                 Pengeringan 60% -                 Transportasi 6%   KEGIATAN PASCA PANEN JAGUNG Pasca pan